Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Kabupaten Wonosobo, Ini Peran Pangeran Diponegoro

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah Kabupaten Wonosobo memiliki keterkaitan erat dengan kisah tiga pengembara yang datang ke wilayah ini pada awal abad ke-17. Mereka adalah Kyai Kolodete, Kyai Karim, dan Kyai Walik. Begitulah prolog berdirinya Kabupaten Wonosobo yang disebut pada 24 Juli 1825.

Ketiga tokoh ini kemudian memilih tempat tinggal yang berbeda-beda: Kyai Kolodete menetap di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim memilih bermukim di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik menetap di wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo. Dari keturunan mereka, muncul tokoh-tokoh yang kelak menjadi penguasa di sekitar Wonosobo.

Salah satu cucu Kyai Karim, yaitu Ki Singowedono, mendapat hadiah dari Keraton Mataram berupa wilayah di Selomerto. Ki Singowedono kemudian diberi gelar Tumenggung Jogonegoro. Di Selomerto inilah, sejarah asal kata Wonosobo diyakini bermula.

Banyak pihak percaya bahwa kata Wonosobo berasal dari sebuah dusun di Desa Polobangan, Selomerto. Dusun tersebut bernama Wanasaba dan didirikan oleh Kyai Wanasaba. Dusun kecil ini hingga kini masih ada dan menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang ingin berdoa di makam Kyai Wanasaba, Kyai Goplem, Kyai Putih, dan Kyai Wan Haji.

Peran Kabupaten Wonosobo dalam sejarah juga erat kaitannya dengan Perang Diponegoro yang terjadi antara tahun 1825-1830. Wilayah ini menjadi salah satu basis pertahanan pasukan yang mendukung Pangeran Diponegoro melawan VOC Belanda.

Beberapa tokoh penting yang berjuang di wilayah ini antara lain Tumenggung Kertosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo, dan Kyai Muhammad Ngarpah. Dalam salah satu pertempuran, Kyai Muhammad Ngarpah berhasil meraih kemenangan dan kemudian dianugerahi gelar Tumenggung Setjonegoro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tumenggung Setjonegoro memulai kekuasaannya di Ledok, Selomerto. Setelah diangkat menjadi Bupati pertama Wonosobo, ia memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan yang kini menjadi Kota Wonosobo.

Pemindahan ini diyakini terjadi pada tanggal 24 Juli 1825, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada (UGM) bersama Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), para sesepuh, dan beberapa tokoh, termasuk pimpinan dewan perwakilan rakyat, dalam sebuah seminar pada 28 April 1994. Oleh karena itu, setiap tanggal 24 Juli diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.

Meskipun sejarah Kabupaten Wonosobo berawal dari kisah para pengembara, perkembangan wilayah ini tidak terlepas dari pengaruh peristiwa besar seperti Perang Diponegoro. Sejarah ini menunjukkan bagaimana Wonosobo menjadi pusat kekuasaan dan pertahanan yang penting di masa lalu.

Pemindahan pusat pemerintahan ke Kota Wonosobo menandai babak baru dalam perkembangan wilayah ini, menjadikannya seperti yang dikenal saat ini. Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Wonosobo terus berkembang dan memperingati sejarahnya yang kaya setiap tahunnya.

KARUNIA PUTRI | EIBEN HEIZIER | WONOSOBOKAB.GO.ID
Pilihan editor: 12 Oleh-oleh Khas Dieng Wonosobo yang Banyak Diburu Wisatawan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

2 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Kisah di Balik Lukisan Pangeran Diponegoro dan Tongkat di Latar Belakang Video Anies

7 hari lalu

Foto: Anies Baswedan (YouTube Anies Baswedan)
Kisah di Balik Lukisan Pangeran Diponegoro dan Tongkat di Latar Belakang Video Anies

Anies Baswedan pernah mengatakan bahwa makam Pangeran Diponegoro di Makassar memiliki sejarahnya sendiri.


Dieng Culture Festival Mulai Hari Ini, Berikut Tiga Cara ke Dieng Menggunakan Transportasi Umum

15 hari lalu

Dieng Culture Festival atau Festival Budaya Dieng 2015 di Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. (ANTARA/Sumarwoto)
Dieng Culture Festival Mulai Hari Ini, Berikut Tiga Cara ke Dieng Menggunakan Transportasi Umum

Selain menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan dari Jakarta bisa ke Dieng menggunakan bus, kereta api, dan travel.


7 Objek Wisata Dieng yang Menawarkan Pemandangan Indah

22 hari lalu

Suasana komplek Candi Arjuna di mana pada hari hari tertentu terjadi fenomena embun es atau embun upas di Kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad, 23 Juni 2024. Sejak suhu di kawasan Dieng mencapai minus 5 derajat, kunjungan wisatawan yang berburu fenomena embun es naik hingga 30 persen atau 2.100 pengunjung per hari. Tempo/Budi Purwanto
7 Objek Wisata Dieng yang Menawarkan Pemandangan Indah

Berikut ini objek wisata Dieng yang menawarkan pemandangan indah. Ada Candi Arjuna, Telaga Warna, hingga Puncak Sikunir.


Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Perbatasan Wonosobo-Batang, 4 Warga Jakarta Tewas

31 hari lalu

Petugas mengevakuasi mobil yang mengalami kecelakaan di jalan penghubungan antara Wonosobo-Batang di Kecamatan Bawang, Kabupatem Batang, Selasa, 6 Agustus 2024 (ANTARA/HO-Lantas Polda Jateng)
Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Perbatasan Wonosobo-Batang, 4 Warga Jakarta Tewas

Mobil Fortuner jatuh ke jurang di tanjakan Krakalan antara Wonosobo-Batang. Empat orang tewas di lokasi.


5 Kuliner Khas Wonosobo yang Wajib Dicicipi

42 hari lalu

Sepiring mi ongklok di warung Sofiah di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tempo/Francisca Chrsity Rosana
5 Kuliner Khas Wonosobo yang Wajib Dicicipi

Mie Ongklok adalah ikon kuliner Wonosobo yang tak boleh dilewatkan. Hidangan ini terbuat dari mie kuning yang direbus dan disajikan dengan kuah lezat.


5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

43 hari lalu

Sejumlah pekerja memetik daun teh di petak 8 kebun teh Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juni 2024. Sebanyak 70 persen produk teh Tambi yang merupakan peninggalan Belanda dijual ke pasar Eropa dan sisanya dipasarkan di Jawa. Tempo/Budi Purwanto
5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

Dikelilingi oleh pegunungan dan dataran tinggi, Wonosobo memiliki banyak tempat wisata yang siap memanjakan mata dan memberikan pengalaman eksotis.


Ragam 5 Kuliner Khas Dieng Wonosobo yang Lezat

26 Juni 2024

Tempe Kemul. (dok.cookpad.com)
Ragam 5 Kuliner Khas Dieng Wonosobo yang Lezat

Ini dia 5 makanan khas yang harus dicoba saat berwisata ke Dieng, Wonosobo


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Pegunungan Dieng: Dieng Park Hingga Lubang Sewu

26 Juni 2024

Seorang wisatawan menikmati suasana matahari terbit di Punthuk Mongkrong, Giri Tengah, Bukit Manoreh, Magelang, Jawa Tengah, 30 Juli 2016. Pemandangan matahari terbit dari Punthuk Mongkrong tidak kalh indahnya dengan Gunung Bromo dan Bukit Sikunir, Dieng. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Pegunungan Dieng: Dieng Park Hingga Lubang Sewu

Di tengah pesona alam Dataran Tinggi Dieng yang telah terkenal, kini muncul sebuah destinasi baru yang siap memikat pengunjung dengan keindahannya.


Inilah Waktu Terbaik untuk Berwisata ke Dataran Tinggi Dieng

25 Juni 2024

Suasana komplek Candi Arjuna di mana pada hari hari tertentu terjadi fenomena embun es atau embun upas di Kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Ahad, 23 Juni 2024. Sejak suhu di kawasan Dieng mencapai minus 5 derajat, kunjungan wisatawan yang berburu fenomena embun es naik hingga 30 persen atau 2.100 pengunjung per hari. Tempo/Budi Purwanto
Inilah Waktu Terbaik untuk Berwisata ke Dataran Tinggi Dieng

Periode terbaik untuk berwisata ke Dataran Tinggi Dieng yaitu pada bulan Juli-September, atau pada waktu hari kerja.