Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Guru Besar Lewat Jalur Instan, Pengamat Pendidikan: Ingin Dapat Privilage, tapi Karya Tidak Jelas

Reporter

Editor

Imam Hamdi

image-gnews
Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.
Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan mengatakan posisi guru besar di Indonesia dianggap sebagai puncak kehormatan di bidang akademik. Sehingga sering orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gelar tersebut.

Kendati demikian, hal itu malah menjadi bencana dari seorang akademisi ketika iklim akademik belum terbangun dengan baik. "Sehingga yang muncul adalah jalur-jalur yang sifatnya instan," kata Edi kepada Tempo melalui telepon pada Ahad, 14 Juli 2024.

Edi menjelaskan ada banyak kampus merestui pengangkatan gelar guru besar, meski tidak sesuai prosedur. Menurut dia, kejadian itu terjadi karena berkaitan dengan akreditasi kampus serta dana hibah riset dari pemerintah.
"Apalagi guru besarnya banyak, pasti akreditasinya akan bagus gitu. Jadi itu di satu sisi bagi kampus pasti menguntungkan juga soal akreditasi," ucapnya.

Menurut Edi, guru besar juga mendapatkan tunjangan kehormatan  dibanding dosen biasa dan nominalnya mencapai sekitar Rp 11 juta. Padahal jika dosen hanya sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta saja. Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba mendapatkan gelar Profesor tanpa kualitas.

"Jadi memang ke situ, tapi karena iklim-iklim yang belum terbangun baik ya akhirnya banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan semacam itu," tuturnya.

Sebelumnya, hasil investigasi Majalah Tempo Edisi Skandal Guru Besar Abal-Abal 8-14 juli 2024, menemukan deretan nama pejabat publik yang mendapatkan gelar Profesor lewat jalan pintas. Dari deretan nama itu, ada golongan politikus hingga jaksa.

Sejumlah nama pejabat publik  yang diduga janggal dalam proses mendapatkan gelar guru besar hingga mekanisme loncat jabatan. Nama-nama itu yakni Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Jaksa Agung Muda bidang intelejen Reda Manthovani,  Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha periode 2018-2023, Muhammad Afif Hasbullah serta Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco. Bahkan ada temuan penggunaan jurnal predator demi gelar tersebut.

Padahal untuk dosen yang jelas-jelas merupakan tenaga pendidik, memperoleh gelar guru besar dianggap sulit. Edi menilai ada privilege yang dipakai sehingga terkesan tebang pilih. "Nah artinya memang kalau di masyarakat guru besar di Indonesia masih menjadi satu privilege yang ketika orang punya pilar itu akan dianggap sebagai satu capaian begitu ya. Padahal kalau dilihat secara rinci karyanya apa kan juga enggak jelas juga," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Edi mempertanyakan integritas kampus pemberi gelar tersebut karena secara formal pemberian diajukan oleh mereka. Dia menduga pemberian gelar guru besar kepada politisi ada timbal balik yang ditawarkan baik jabatan politis dan sebagainya.

Adanya obral gelar guru besar ini dinilai sebagai kemunduran di sektor pendidikan. Edi meminta kepada Kementerian Pendidikan Riset dan Teknogi (Kemendikbudristek) untuk membuka data kecurangan-kecurangan itu.

Selain itu, guru besar yang sudah diketahui gelarnya diperoleh dengan cara janggal semestinya bisa segera dicopot, serta orang-orang yang terlibat diberikan sanksi dan dilarang terlibat lagi dalam pemberian gelar guru besar.

Pembenahan masalah ini, menurut Edi, harus dilakukan dari pemerintah, yakni penilaian kampus bukan dihitung dari berapa banyak guru besarnya, tapi dengan integritas ilmiah dan akademik di kampus itu.

"Jadi pemerintah jangan hanya mematok misalnya harus publikasi jurnal sekian. Banyak kampus tanpa dibangun basis keilmuan iklim ilmiah sekedar mematok itu yang terjadi adalah jalan pintas, jurnal predator, lewat pembayar sekian puluh juta macam-macam itu" tuturnya.

Pilihan editor: Menhub Budi Karya Dorong Pemda Anggarkan Layanan Bus BTS Melalui APBD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Di HUT ke-46 FKPPI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

10 jam lalu

Ketua MPR RI, Sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI, Bambang Soesatyo dalam orasi perayaan HUT ke-46 FKPPI, di Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Dok. MPR
Di HUT ke-46 FKPPI, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Orasi di HUT FKPPI jadi kesempatan Bamsoet mengingatkan pentingnya pembenahan partai politik agar Indonesia tidak terus terjerumus ke bentuk oligarki.


Raffi Ahmad Main ke Ranah Politik, Menjadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni-Dimyati di Pilkada Banten 2024

19 jam lalu

Gibran, Zulhas, dan Raffi Ahmad sedang di Bandung Barat. Foto: Instagram.
Raffi Ahmad Main ke Ranah Politik, Menjadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni-Dimyati di Pilkada Banten 2024

Raffi Ahmad menjadi Ketua Tim Pemenangan Andra Soni-Dimyati di Pilkada Banten 2024. Selebritas ini sering main ke ranah politik, kerap bersama Gibran.


Bamsoet Ingatkan Potensi Ancaman Global

1 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Potensi Ancaman Global

Bambang Soesatyo menuturkan sebagai bagian dari komunitas global, bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh dan situasi global


Ketua IMI Bamsoet Dukung Tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle di Qatar

1 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, saat menerima Tim UI Supermileage Vehicle di Jakarta, Rabu 11 September 2024. Dok. MPR
Ketua IMI Bamsoet Dukung Tim Universitas Indonesia Supermileage Vehicle di Qatar

Tim UI Supermileage Vehicle akan menurunkan dua mobil karya mereka dalam Shell Eco Marathon Asia Pasifik dan Timur Tengah 2025 di Qatar.


Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Maraknya Politik Uang Salah Satu Hambatan Pencapaian SDGs

1 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Maraknya Politik Uang Salah Satu Hambatan Pencapaian SDGs

Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo memaparkan hasil penelitian Prof. Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa sebanyak 33 persen (63,5 juta pemilih) atau 1 dari 3 pemilih pada Pemilu 2014 dan 2019 menerima politik uang


Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

1 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Mencoreng Nama Baik Sukarno, Begini Sejarah dan Isi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno, mencoreng nama Bung Karno.


MPR Cabut Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, Guntur Soekarnoputra: Terbantahkan Bung Karno Mendukung G30S PKI

1 hari lalu

Megawati Soekarnoputri, Guntur Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri menghadiri pencabutan TAP MPRS Nomor XXXII/MPRS/1967 di Gedung Nusantara V MPR RI, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
MPR Cabut Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, Guntur Soekarnoputra: Terbantahkan Bung Karno Mendukung G30S PKI

MPR RI resmi mencabut TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno. Apa alasannya?


Ketua MPR RI Bamsoet Ultah ke-62, Ingatkan Pentingnya Adaptasi dan Fleksibilitas dalam Dunia Politik

1 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo tasyakuran ulang tahun ke-62  di Jakarta, Selasa 10 September 2024. Dok. MPR
Ketua MPR RI Bamsoet Ultah ke-62, Ingatkan Pentingnya Adaptasi dan Fleksibilitas dalam Dunia Politik

Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, menyatakan bahwa dalam politik, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru dan merespons tantangan dengan bijak adalah kunci untuk bertahan dan sukses.


Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Bulutangkis Nasional

2 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, memberikan sambutan saat membuka Turnamen Bulutangkis Senayan Smash Piala Pimpinan DPR dan MPR, di Lapangan Bulutangkis Indoor di Area Sport Center DPR RI, Jakarta, pada Selasa 10 September 2024. Dok. MPR
Bamsoet Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Bulutangkis Nasional

Upaya mendekatkan olahraga kepada masyarakat harus terus digencarkan. Dimulai dari lembaga negara, hingga diikuti oleh berbagai alangan masyarakat.


Ulang Tahun ke-62, Bamsoet Luncurkan Lima Buku Terbaru

2 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, saat peluncuran lima buku, di Parlemen Senayan Park, Jakarta, pada Selasa 10 September 2024. Dok. MPR
Ulang Tahun ke-62, Bamsoet Luncurkan Lima Buku Terbaru

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet meluncurkan lima buku terbaru dalam perayaan hari ulang tahunnya yang ke-62.