TEMPO.CO, Sragen - Putri mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon bupati (bacabup) Sragen ke DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Sragen, Jumat, 24 Mei 2024. Wina, sebelumnya diketahui juga mendaftarkan dirinya sebagai bacabup di DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen untuk maju di Pilkada Sragen, beberapa waktu lalu.
Ketua Desk Pilkada Gerindra Sragen Joko Supriyanto mengkonfirmasi bahwa Wina telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bacabup di DPC Partai Gerindra Sragen kemarin, Jumat, 24 Mei 2024. "Betul, Mbak Wina telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bacabup di DPC Partai Gerindra Jumat," ujar Joko ketika dihubungi Tempo melalui ponselnya, Sabtu, 25 Mei 2024.
Joko mengatakan dari pihak Wina menyampaikan akan mengembalikan formulir pendaftaran itu pada 30 Mei 2024. Joko menyebut Wina merupakan orang ketiga yang mengambil formulir ke DPC Partai Gerindra Sragen.
Sebelumnya, Rabu, 22 Mei 2024, dia mengatakan sudah ada dua kandidat yang mengambil formulir yaitu mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto dan dari struktural DPC Gerindra Sragen, Mulyono. “Pembukaan pendaftaran ini untuk internal dan eksternal. Silakan kalau mau ambil formulir," ucap dia.
Joko mengatakan pengambilan formulir dan pengembalian untuk pendaftaran bacabup dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) di DPC Partai Gerindra Sragen itu dibuka hingga 5 Juni 2024. "Sesuai perintah DPD, semua pendaftaran harus lewat DPC. Jadi DPC yang memberi masukan ke DPD. Kami di DPC hanya memfasilitasi saja,” jelasnya.
Terpisah, Wina sebelum mengambil formulir di DPC Partai Gerindra Sragen berziarah ke makam leluhurnya di kompleks TPU Gembong di Saradan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Jumat pagi.
“Mbah Waginem ini ibu kandung dari ayah saya dan yang paling memotivasi saya. Beliau single parents, tidak bisa baca tulis namun sangat gigih hingga akhirnya berhasil sukses dengan bisnis sendiri dan bisa naik haji. Kegigihan tersebutlah yang ingin saya contoh,” ucapnya kepada wartawan seusai ziarah kemarin.
Wina mengatakan semua leluhurnya dimakamkan di TPU Gembong karena mereka berasal dari Gembong. Dia selalu menyempatkan untuk berziarah bersama anak-anaknya untuk mengingat perjuangan para pendahulunya sekaligus mengobati rasa rindunya.
“Mereka semuanya besar di sini (di Ndayu, Gembong). Karena itu penting bagi saya untuk ziarah. Selalu saya sempatkan ke sini. Biasanya juga ajak anak-anak supaya mereka tahu asal usul mereka dan mereka tidak melupakan tanah leluhur mereka. Tapi kebetulan saat ini mereka tidak ikut,” katanya.
Sejak kecil ia tumbuh di lingkungan yang memiliki semangat untuk berjuang, baik dari keluarga ayahnya maupun ibunya. Wina pun ditempa menjadi sosok yang mandiri, tegas, ulet, dan berwawasan luas. Hal itulah yang menjadi motivasi dan salah satu alasan bagi perempuan 40 tahun ini ingin mengabdi untuk Bumi Sukowati.
“Mbah-mbah saya di sini semuanya adalah motivasi saya dari dulu sampai sekarang, terlebih untuk membangun Sragen nanti. Nenek saya suka cerita Sragen itu kota yang sangat kaya. Dari keluarga papa lebih (berkecimpung) ke pemerintahan, dari mama lebih ke pejuang bisnis,” tuturnya.
Pilihan editor: Suara Megawati Bergetar Mengutip Kalimat Sindhunata dalam Rakernas PDIP ke-5, Begini Katanya