TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan ada keberlanjutan bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk Palestina. Namun itu disesuaikan dengan permintaan pihak terkait.
“Kami inginnya perang segera dihentikan,” kata Jokowi ditemui usai melepas pengiriman bantuan kemanusiaan di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu, 3 Maret 2024.
Pagi ini, Jokowi melepas pengiriman bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina dan Sudan. Sumbangan berupa paket bantuan berupa obat-obatan dan fasilitas kesehatan ini diberikan dengan nilainya masing-masing 1 juta USD atau total sekitar Rp 30 miliar.
Sampai dengan Maret 2024, korban invasi Israel di wilayah Gaza berjumlah 32.333 orang meninggal (12.900 anak dan 8.400 wanita), 74.694 orang luka dan 8.100 orang hilang. Pasca-invasi darat Israel ke wilayah Gaza Utara dan Tengah, penduduk Gaza mengungsi ke wilayah Gaza Selatan - Rafah yang menjadi wilayah paling aman terakhir bagi mereka.
Saat ini di Kota Rafah, Mesir menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina, untuk itu Pemerintah Mesir mengirimkan daftar permohonan bantuan berupa beberapa jenis barang yang sangat dibutuhkan di pengungsian.
Bantuan untuk warga Palestina akan didistribusikan melalui Pemerintah Mesir. Pengiriman ke Kairo Mesir akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy, sedangkan untuk delegasi ke Port of Sudan, akan dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Dalam sambutan sebelum pengiriman itu, Jokowi mengatakan bantuan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia dan terlibat aktif dalam berbagai misi kemanusiaan, baik karena perang maupun bencana.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara lebih detail menjelaskan bahwa ini merupakan pengiriman bantuan yang kesekian kalinya. Terakhir, Indonesia turut mengirimkan bantuan berupa parasut untuk melakukan pengiriman bantuan dari udara melalui Yordania.
Sementara itu, bantuan yang dikirim melalui jalur darat dari pemerintah, masyarakat, juga organisasi non pemerintah Indonesia telah mencapai lebih dari 4.400 ton. Retno memastikan bahwa hampir semua bantuan dari Indonesia telah masuk ke Palestina.
“Memang kita tahu untuk kasus banyak negara, banyak penyumbang terjadi hambatan melalui darat karena semua barang yang masuk itu harus dicek oleh Israel,” ucap Retno.
Dua pesawat Garuda yang membawa bantuan dijadwalkan tiba pada tanggal 4 April 2024, satu di Port Sudan dan satu lagi di Kairo. Pengiriman bantuan ini menandakan langkah konkret Indonesia dalam memainkan peran aktif di panggung kemanusiaan global.
Sementara Pemerintah Sudan juga mengharapkan bantuan serupa kepada Pemerintah Indonesia untuk masyarakatnya yang menjadi korban konflik internal pemerintahan serta berjangkitnya wabah penyakit Kolera. Sudan mengumumkan setidaknya ada 2.525 kasus dugaan diare atau kolera cair akut yang diderita masyarakat setempat, sehingga membutuhkan peralatan medis.
Pilihan Editor: Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Rp 30 Miliar ke Palestina dan Sudan