TEMPO.CO, Lumajang - Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Jawa Timur, Said Abdullah baru-baru ini bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa yang disebut-sebut akan kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur. Said Abdullah bahkan terang-terangan mengaku tengah merayu Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu.
Khofifah tidak membantah ihwal pertemuannya dengan Said Abdullah. "Silaturrahim umum saja dengan Ketua PDIP Jawa Timur, Pak Said Abdullah," kata Khofifah melalui kepada Tempo, Senin pagi ini, 1 April 2024.
Namun, Khofifah tidak menyebutkan ihwal substansi politik pemilihan kepala daerah di Jawa Timur dalam pertemuannya dengan Said Abdullah. "Materi yang kami bahas juga beragam. Mulai kondisi ekonomi global, ekonomi Indonesia juga Jatim," ujar Khofifah singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Said Abdullah sedang merayu Khofifah Indar Parawansa untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Timur.
"PDIP lagi merayu Mbak Khofifah," ujar Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah di Surabaya, Ahad malam, 31 Maret 2024.
Said mengaku telah bertemu dan berbagi informasi dengan mantan Gubernur Jawa Timur itu beberapa waktu lalu. Keduanya membahas bagaimana Jatim ke depan, termasuk positioning Khofifah. "Kami respect betul ke Mbakyu Khofifah," kata politikus asal Sumenep itu.
Namun, ia mengaku prosesnya tidak dalam rangka dukung-mendukung, melainkan penjajakan sejauh mana pandangan mantan Khofifah ke PDIP. "PDIP mengajak Mbakyu Khofifah apa yang beliau mau dalam lima tahun ke depan," katanya.
Soal kader PDIP yang disiapkan untuk dicalonkan pada Pilkada Jatim 2024, anggota DPRD RI ini mengatakan PDIP memiliki banyak kader, baik sebagai calon gubernur maupun calon wakil gubernur. Disinggung namanya sendiri untuk maju di Pilgub Jatim, Said menyatakan bahwa dirinya saat ini fokus menjadi pelayan petugas partai.
"Kalau saya maju, bajunya tidak pas. Saya tugasnya melayani petugas partai dan ingin berbuat sebaik-baiknya di mana pun selama ditugasi partai atau ketua umum," kata dia.
Dan mekanisme partai dalam mencalonkan kepala daerah dilakukan sebagaimana aturan internal yang berlaku yang diawali penjaringan oleh DPD. Setelah itu kemudian dipublikasi, rapat tingkat daerah, hingga dibahas dan diusulkan ke DPP.
Selanjutnya, DPP menggelar rapat khusus, baru kemudian diajukan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Agus Yudha Wicaksono, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Jawa Timur mengatakan PDIP tidak sedang merayu Khofifah. "Dan saya rasa PDIP tidak sedang merayu bu Khofifah tapi melakukan komunikasi politik untuk masa depan masyarakat Jawa Timur," kata Agus saat dihubungi TEMPO melalui pesan WhatsApp.
Agus mengatakan PDI Perjuangan merupakan partai ideologis dan semua orang paham. "Dan tidak mungkin akan merayu-rayu apa lagi menjilat. Jadi itu yang dilakukan Ketua DPD kami, adalah komunikasi untuk kemaslahatan masyarakat Jawa Timur," ujar anggota DPRD Provinsi Jawa Timur asal Kabupaten Lumajang ini.
Pilihan Editor: Respons KSAD Maruli Soal Peluang Relokasi Permukiman Dekat Gudang Amunisi Ciangsana