TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia mengirim tim kemanusiaan untuk membantu korban banjir Demak, Jawa Tengah. Keberangkatan tim kemanusiaan terdiri dari 110 personil itu dipimpin oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As-SDM), Inspektur Jenderal Polisi, Dedi Prasetyo Jumat, 23 Maret 2024.
Pada misi kali ini, 110 orang anggota Polri yang dikirim dibagi menjadi tiga tim untuk membantu pemulihan warga yang mengungsi akibat terdampak banjir dari jebolnya tanggul Sungai Wulan. Tiga tim tersebut terdiri dari, Tim Trauma Healing dan Konselor, Tim Dokkes Polri, dan Tim Polwan Tanggap Bencana. Selain itu juga ada tim peliputan khusus dari Divisi Humas Polri. Dedi menjelaskan bahwa tim ini sifatnya untuk mendukung penanganan yang telah dilakukan oleh Polda Jawa Tengah.
“Karena durasi banjirnya cukup panjang, tim trauma healing ini nanti akan bersinergi, bekerjasama, dengan tim yang sudah ada di Polda Jateng untuk penguatan mental bagi para pengungsi yang berdampak," kata Dedi sebelum melepas tim misi kemanusiaan di Lapangan Baharkam Polri.
Selain itu, Tim Polri juga mengirim bantuan berupa dua mobil ambulans, dua mobil konseling, satu mobil tim peliputan dan dua buah truk berisi bantuan bahan pokok untuk para korban banjir Demak. Dedi juga menambahkan, pada Sabtu besok dirinya bersama Kapusdokkes Irjen Asep Hendradiana, Kadiv Humas Irjen Sandi Nugroho dan Karo Psikologi SSDM Polri Brigjen Kristiyono akan meninjau langsung pelaksanaan tugas dari tim kemanusiaan yang diberangkatkan pada pagi hari ini.
Sementara tim dari Dokkes Polri akan bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan tenaga medis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan kesehatan. Adapun tim Polwan Tanggap Bencana untuk membantu kegiatan dapur umum yang berada di lokasi pengungsian.
Bantuan diupayakan tak hanya dari segi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental guna membantu korban banjir yang rentan mengalami stress akibat musibah bencana. Diharapkan bantuan tim Trauma Healing dan Konselor dan dua mobil konseling mampu membantu memulihkan kesehatan mental para korban.
Untuk saat ini jangka waktu berapa lama bantuan tim yang dikirim untuk para korban banjir Demak belum diketahui. Mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan tergantung dengan situasi dan kondisi di sana.
"Durasi nanti tergantung pada situasi di sana ya. Kalau situasi di sana masih dibutuhkan kehadiran kita oleh tim yang dari Polda Jawa Tengah dan juga dari pemerintah daerah sana, nanti akan kita sesuaikan. Tahap awal ini baru 3 hari, bisa diperpanjang sampai dengan 7 hari," ungkap Dedi.
Sementara hari ini, pukul 08.00 WIB Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di Jawa Tengah untuk mengunjungi dan meninjau kondisi banjir di wilayah Demak-Kudus. Sebelumnya, Presiden menjanjikan pada Jumat ini akan rampung proses penutupan tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Seperti yang diketahui tanggul ini digadang-gadang sebagai penyebab banjir terjadi.
Wilayah Demak dan Kudus sampai saat ini masih terendam banjir akibat hujan deras dengan intensitas tinggi sejak sejak Ahad, 17 Maret. Hal ini disebabkan oleh jebolnya Tanggul Sungai Wulan di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Tanggul ini berada di sungai yang berbatasan antara Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus yang mengakibatkan jalan nasional dan pemukiman warga terendam banjir. Dikutip dari Antara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jumlah pengungsi banjir hingga hari Kamis, 22 Maret mencapai 24.436 orang warga.
Pilihan Editor: Banjir Demak Dirumorkan Isyarat Kembalinya Selat Muria, Begini Kisah Selat yang Hilang Itu