TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Partai Solidaritas Indonesia atau dana kampanye PSI sempat mencuri perhatian karena bilangannya hanya Rp 180 ribu.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja memandang perlu pengecekan pengeluaran LADK PSI hanya sebesar Rp 180 ribu. "Ya, itu harus dicek kenapa yang bersangkutan demikian," kata Bagja, Rabu, 10 Januari 2024.
Kemudian, Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah menerima pembaruan data terbaru, jumlahnya menjadi sekitar Rp 24 miliar.
Membahas soal LADK, lantas dari manakah sumber dana kampanye PSI ini?
Sebelumnya, pembaharuan tersebut tercatat dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan KPU pada Ahad, 14 Januari 2024. PSI menyampaikan laporannya itu pada Jumat, 12 Januari 2024, pukul 21.35 WIB. Angka tepat pengeluaran PSI tertulis Rp 24,130,721,406. Sedangkan penerimaannya Rp 33,055,522,406.
“Nanti juga akan di-update lagi,” kata Komisioner KPU August Mellaz saat memberikan keterangan di kantornya pada Ahad, 14 Januari 2024.
Dana Kampanye PSI pada Pemilu 2019
Dilansir dari Majalah Tempo edisi Ahad, 31 Desember 2023, menurut eks politikus PSI Guntur Romli, dana kampanye PSI pada Pemilu 2019 berasal dari sejumlah konglomerat, seperti PT Djarum. Guntur mengaku dirinya turut melancarkan lobi saat bertemu dengan sejumlah konglomerat di kawasan Jakarta Pusat, awal 2019.
Pertemuan yang digagas Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie itu memang bertujuan menghimpun dana kampanye menjelang Pemilu tahun itu. Guntur bercerita, dirinya berjualan program-program PSI agar pengusaha mau menggelontorkan dana kampanye. Ia juga memasarkan aset bangunan dan tanah milik Jeffrie kepada sejumlah pebisnis itu.
“Hasilnya untuk partai,” kata Guntur menceritakan pertemuan itu kepada Tempo, 15 Desember 2023.
Menurut dia, pertemuan tersebut juga dihadiri Grace Natalie, kala itu Ketua Umum PSI, dan Dini Shanti Purwono, kader PSI yang kini menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Adapun Jeffrie tak hadir karena bersiap mengikuti Pemilu pertamanya. Guntur mengatakan, para saudagar yang ditemuinya itu menyatakan siap membantu PSI.
Saat menjadi kader PSI itu, Guntur mengaku acap mengikuti pertemuan dengan para pengusaha. Menurutnya, para calon donor berasal dari berbagai kalangan, seperti pengusaha menengah hingga pengusaha kelas kakap. Namun Guntur tak mengetahui jumlah duit yang dikucurkan kalangan pengusaha tersebut. Urusan duit, kata dia, dipegang langsung oleh Jeffrie, yang juga pebisnis.
Pertemuan dengan kalangan konglomerat hanya diikuti calon legislator khusus alias calegsus PSI. Kata Guntur, para caleg yang dianggap potensial terpilih itu mendapat dana kampanye dari PSI. Jumlah dana dari kalangan juragan ini bisa sampai belasan miliar rupiah. Paling besar, ujar Guntur, dari PT Djarum. Ada 19 Calegsus yang didanai perusahaan keluarga Hartono itu, termasuk dirinya.
PT Djarum merupakan perusahaan rokok yang juga mengelola sejumlah unit bisnis, dari Bank Central Asia hingga pusat belanja Grand Indonesia. Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, pemilik PT Djarum merupakan orang paling tajir setanah air. Majalah Forbes Indonesia memperkirakan, hingga 6 Desember 2023, kekayaannya mencapai Rp 740,84 triliun.
Sejumlah politikus PSI dan kolega Jeffrie senada menyebutkan duit dari Djarum datang melalui Martin Hartono, putra kedua Robert Budi Hartono. Tempo telah menyurati Martin melalui Corporate Communication PT Djarum Budi Dermawan untuk dimintai konfirmasi. Hingga Senin, 29 Desember 2022, Budi belum mendapat tanggapan dari Martin. Menurut Budi, pihaknya mendengar yang bersangkutan tengah cuti.
Selanjutnya: Dana Kampanye PSI pada Pemilu 2024