Menjelang Pemilu 2024, PSI ditinggalkan sejumlah calegsus 2019 dengan beragam alasan. Mereka adalah Guntur Romli ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Surya Tjandra ke Partai NasDem, dan Rian Ernest ke Partai Golkar. Alasannya beragam. Alasan Guntur, tak menerima PSI mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres.
Majalah Tempo melaporkan, menurut sejumlah politikus PSI dan orang dekat Jeffrie Geovanie, kondisi keuangan partai itu mulai menipis seiring dengan kegagalan PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2019. Bantuan dari konglomerat terhenti lantaran janji PSI untuk mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat tak terbukti. PSI pun dianggap tak cukup dekat dengan Jokowi. Apalagi Jokowi dengan PDIP kian mesra setelah Pemilu 2019.
Di tengah seretnya pendanaan, terjadi pergantian Ketua Umum PSI pada Agustus 2020. Grace Natalie digantikan oleh pelaksana tugas ketua umum yang juga vokalis grup musik Nidji, Giring Ganesha. Alasan pergantian saat itu karana Grace sedang menempuh pendidikan S-2 di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore. Menurut Guntur, penunjukan Giring bertujuan membuka pintu donatur.
“Djarum bantu lewat Giring,” ujar bekas kader PSI ini.
Sebab, perusahaan rintisan Giring, Kincir.com, punya hubungan dengan PT Djarum. Kincir.com, mendapat dana investasi dari PT Global Digital Prima atau yang dikenal sebagai GDP Venture. Dalam situs GDP Venture, Martin Hartono, putra kedua pemilik PT Djarum, Robert Budi Hartono, menjabat chief executive officer. Namun, Giring menyangkal kabar bahwa ia ditunjuk sebagai Ketua Umum PSI untuk membuka keran donasi.
“Enggak, saya dulu di Kincir,” kata Giring, yang kini menjadi anggota Dewan Pembina PSI.
Pada Pemilu 2019, PSI adalah salah satu partai yang getol menyerang Prabowo. Jelang Pilpres 2024 pun sebenarnya PSI tak langsung condong ke Prabowo. Mulanya mereka mendekati Ganjar Pranowo. Menurut seorang koleganya dan empat mantan kader PSI, Jeffrie menjalin komunikasi dengan Ganjar sejak 2019. Ganjar ketika itu masih Gubernur Jawa Tengah.
Menurut laporan Majalah Tempo, Guntur Romli mengatakan Jeffrie ikut membantu sejumlah kegiatan Ganjar untuk menjadi capres. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan belum menetapkan Ganjar sebagai kandidat. PSI pun mulai banyak memasang spanduk dan baliho Ganjar sebagai penerus Presiden Jokowi. Bahkan Jeffrie, ucap Guntur, juga membantu sejumlah relawan pendukung Ganjar.
Guntur, yang juga Ketua Umum Ganjarian Spartan, menuturkan, sebelum organisasi relawan itu terbentuk, ia sempat berdiskusi dengan Jeffrie. “Jeffrie berpesan agar menjaga suara Ganjar untuk PSI,” katanya. Ganjarian Spartan pun mendapatkan 2.000 kaus dari Jeffrie. Guntur juga dijanjikan uang bulanan dari kegiatan relawan itu. Tapi dana tersebut tak pernah mampir ke rekeningnya.
Saat Ganjar diusung sebagai capres oleh PDIP pada 21 April 2023, justru hubungan Jeffrie, PSI, dengan Gubernur Jawa Tengah itu merenggang. Pada hari kedua Lebaran, atau 24 April 2023, Jeffrie datang ke rumah Ganjar di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kolega Ganjar bercerita, saat itu Ganjar menyatakan sudah diurus oleh PDIP dan mengucapkan terima kasih kepada Jeffrie.
Dukungannya tak disambut, PSI lalu mulai putar haluan. Sejak pertengahan Juni 2023, petinggi partai itu mendekati Prabowo Subianto dan menjalin komunikasi dengan petinggi Partai Gerindra. Menurut Guntur, pendekatan PSI ke Prabowo terjadi atas titah Jokowi. Kata Guntur ada kesepakatan khusus antara PSI dan Prabowo. Namun pihaknya enggan menjelaskan bentuk komitmen tersebut.
Sejumlah politikus dan bekas kader PSI yang mengetahui kesepakatan antara PSI dan Gerindra bercerita, deal itu berkaitan dengan strategi meloloskan PSI ke Senayan. Namun politikus PSI, Ade Armando, menampik kabar ini. “Enggak ada itu,” tuturnya. Anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, juga membantah tudingan tersebut.
Dilansir dari Majalah Tempo, kehadiran Kaesang di PSI dinilai jadi sumber pundi-pundi keuangan partai. Setelah ditunjuk sebagai Ketua Umum pada 25 September 2023, putra bungsu Jokowi itu bak menjebol kran yang tersumbat. Ade menilai kehadiran Kaesang membuat banyak kalangan membantu mengisi pundi-pundi PSI. Berkat Kaesang, para donatur makin yakin PSI adalah amat Jokowi.
“Partai kami itu partainya Jokowi karena ada kehadiran Kaesang,” kata Ade.
Ade mengaku mendapat berkah dari penunjukan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI. Ia tak perlu risau akan alat peraga kampanye. Suatu ketika ia dikontak oleh pengurus pusat PSI soal bantuan spanduk. Ade hanya menuliskan kata-kata yang hendak ditampilkan dalam spanduk dan baliho. Meskipun ia tak tahu dari mana asal dana kampanye untuk pembiayaan alat peraga itu.
“Sekarang makin banyak yang bantu bikinin baliho dan acara,” ujar Ade.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | MAJALAH TEMPO
Pilihan Editor: KPU Beberkan Laporan Awal Dana Kampanye Pengeluaran PDIP Rp 115 M dan PSI Rp 180 Ribu