TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ganjar Pranowo menawarkan konsep ‘kesepakatan sementara’ untuk menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan. Rival Ganjar dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mengatakan kuncinya adalah penguatan peran Indonesia di ASEAN.
Cina mengklaim hampir seluruh jalur perdagangan kapal Laut Cina Selatan. Wilayah perairan ini sudah menjadi sengketa sebab diakuisisi sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum.
Saat debat calon presiden di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad malam, 7 Januari 2024, Ganjar mengatakan kesepakatan sementara dibutuhkan apalagi peran negara seperti Cina sangat kuat. Kesepakatan sementara itu diperlukan diperlukan untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan. Kekhawatiran akan terjadinya konflik di Laut Cina Selatan bisa saja muncul.
"Mungkin perangnya tidak di Indonesia tetapi kita bisa kena dampak," katanya Ganjar. Eks Gubernur Jawa Tengah menambahkan, TNI Angkatan Laut perlu untuk melakukan patroli dengan menggunakan tanker-tanker terapung.
Menurut Ganjar itu dapat mengurangi biaya logistik, sehingga tentara bisa intens melakukan patroli di LCS tersebut. Capres nomor urut tiga ini mengatakan cara-cara ini yang bisa didorong oleh Indonesia untuk membawa inisiatif membuat kawasan lebih kondusif.
Sementara Anies menyinggung tanggapan Ganjar tidak satu kata menyinggung peran ASEAN. "Padahal kata kuncinya menyelesaikan persoalan ini ASEAN. Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN. Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan," kata eks Gubernur Jakarta.
Ia kembali mengatakan bahwa peran Indonesia di kancah global jangan sekadar jadi hadirin dalam acara konferensi. Indonesia harus menjangkau semua dan negara ASEAN yang jadi pintu masuk kekuatan Cina.
"Misalnya di Laut Cina Selatan apakah itu Laos, Myanmar itu akan menjadi bagian kesepakatan ASEAN terhadap wilayah Laut Cina Selatan. Karena kekuatan luar ASEAN yang datang di sini, jadi kita hadapi sebagai satu regional bukan sekadar Indonesia berhadapan dengan negara lain, tapi satu region dan Indonesia memimpin ASEAN itu kata kuncinya," kata Anies.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Singgung soal Luas Kepemilkan Lahan, Prabowo Subianto: Itu Pun Salah