TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus suap pengaturan perkara di Mahkamah Agung, Dadan Tri Yudianto, terungkap membeli tiga mobil sport seharga miliaran rupiah dari Show Room Jakarta Auto Garage. Dadan membeli ketiga mobil itu secara tunai. Dua dari tiga mobil itu disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari mantan Sekretaris MA, Hasbi Hasan.
Cerita pembelian mobil itu diungkap Sales Show Room Jakarta Auto Garage, Alan Prima Yosadi, yang menjadi saksi dalam sidang di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Januari 2024.
Alan menceritakan bahwa awalnya Dadan melihak iklan penjualan mobil McLaren MP4 yang dia buat pada Agustus 2022.
"Saat itu saya mengiklankan mobil di aplikasi jual-beli mobil bernama Mobil123. Saya mengiklankan Mobil McLaren MP4. Lalu, Pak Dadan me-Whatsapp saya dan tanya soal mobil itu," kata Alam dalam sidang.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK pun menanyakan harga mobil dan kronologi pembelian tersebut secara detail.
"Setelah saudara mengiklankan, lalu bagaimana kronologi mobil itu terjual kepada terdakwa," tanya Jaksa KPK.
Alan mengaku membuka harga Rp 3,5 Miliar untuk McLaren MP4 tersebut. Sore itu, menurut Alam, Dadan langsung menemuinya untuk bertanya lebih lanjut soal mobil tersebut.
"Sorenya langsung datang, dan melihat kondisi fisik kendaraan. Lalu, sore itu langsung sepakat dengan harga Rp. 3,3 Miliar," kata Alan.
Dadan gunakan nama istrinya
Jaksa KPK kembali menanyakan bagaimana hingga pembelian mobil tersebut dilakukan atas nama Riris Riska Diana yang merupakan istri Dadan . Alan mengatakan, Dadan datang bersama istrinya untuk melihat sekaligus dan memberikan uang muka untuk pembelian mobil tersebut.
"Dadan datang bersama istrinya dan men-DP (down payment atau uang muka) mobil sebagai tanda jadi. Dibuatkan kwitansi DP sebesar Rp. 100 Juta melalui rekening Dadan Tri Yudianto," kata Alan.
Alan juga mengatakan, Dadan menggunakan KTP istrinya sebagai jaminan saat transaksi.
"Setiap bikin kwitansi transaksi itu harus menggunakan KTP, saat itu menggunakan KTP istrinya," kata Alam.
Hanya saja, Alan mengaku lupa soal detail pelunasan mobil itu. Jaksa KPK pun membacakan Berita Acara Pemeriksaan Alam saat diperiksa penyidik.
"Saya bacakan ya, pada 2 Agustus, terdakwa mentransfer uang DP sebesar Rp. 100 juta, kemudian 3 Agustus transfer ke rekening BCA sebesar Rp 2,5 miliar. Kemudian, pada hari sama, transaksi transfer atas nama Faizallatul sebesar Rp. 700 juta, jadi totalnya Rp.3,3 miliar," kata Jaksa.
Selanjutnya, transaksi pembelian mobil Ferrari Califonia dan Toyota Land Cruiser