2. Sebut Jokowi suka obral janji tapi tak pernah ditepati pada 2021
Pada 2021 lalu, BEM UGM kembali memberikan kritik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi. BEM UGM menyebut Jokowi selama ini sering mengobral janji tapi tidak ditepati. Ungkapan itu menanggapi pernyataan Jokowi yang sering kali mengaku membutuhkan saran dan kritik dari masyarakat. Namun, ketika kritik itu disampaikan, justru tak pernah diperhatikan.
“Jika memang tidak bisa mengakomodasi kritik terutama dari mahasiswa, sebaiknya tidak perlu mengumbar janji dan sebaiknya merevisi apa yang sudah disampaikan kepada publik,” kata Ketua BEM UGM periode 2021 Muhammad Farhan pada Senin, 28 Juni 2021.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa UGM memberikan ucapan selamat kepada Jokowi sebagai juara umum lomba ketidaksesuaian omongan dengan kenyataan. BEM UGM setuju dengan penyematan prestasi tersebut. Sebab, hal ini dianggap mewakili keresahan mahasiswa selama ini.
“Secara tegas kami akan sampaikan bahwa apa yang dikeluarkan oleh akun Twitter Aliansi Mahasiswa UGM merupakan fakta-fakta yang jelas dan mewakili keresahan mahasiswa,” katanya.
3. Demo kenaikan harga kebutuhan pokok pada 2022
Demo besar-besaran oleh mahasiswa terjadi di Jakarta pada Senin pada 11 April 2022 lalu. Demo ihwal naiknya harga BBM dan sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng itu digelar BEM seluruh Indonesia. BEM UGM bersama BEM se-DIY lainnya juga ikut dalam aksi tersebut.
“Kami ada perwakilan ke sana,” kata Ketua BEM UGM periode 2022 Muhammad Khalid, Sabtu 9 April 2022.
Selain di Jakarta, BEM UGM bersama Forum BEM se-DIY juga menggelar demo serupa pada 9 April 2022 di Yogyakarta. Sejumlah isu yang diangkat yaitu kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng sebagai komoditas pokok, disusul kenaikan harga BBM non-subsidi dan PPN secara serentak.
4. Soroti isu politik dinasti Jokowi pada 2023
Belum lama ini, pada 29 November lalu, BEM UGM bersama sejumlah BEM kampus lainnya menggelar aksi Mimbar Kerakyatan di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta. Dalam aksi bertajuk #Tahta Untuk Rakyat #YogyakartaMenggugat itu mahasiswa menyoroti politik dinasti oleh oligarki kekuasaan di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.
Ketua BEM UGM periode 2023, Gielbran Mohammad menyoroti ungkapan soal putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka disebut sebagai sosok yang mewakili anak muda. Majunya Gibran sebagai cawapres dinilai merupakan praktik culas atas konstitusi melalui rekayasa MK yang mengancam masa depan reformasi Indonesia.
“Kami jelas tidak mau, untuk seorang anak yang bahkan anak presiden diklaim perwakilan seluruh pemuda di Indonesia,” katanya.
Selanjutnya: Alumnus UGM Paling Memalukan