TEMPO.CO, Solo - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang kerap disapa Gus Miftah menyambangi Balai Kota Solo untuk bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Selasa, 18 Juli 2023. Dia mengaku mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Gus Miftah mengungkapkan bahwa kedatangannya itu untuk bersilaturahmi. Dia juga menyatakan meminta bantuan dari Gibran agar dapat memfasilitasinya dalam menjalankan tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
"Tujuan saya bertemu dengan Mas Wali (Gibran) pertama adalah silaturahim. Kebetulan saya kan pulang haji dan katanya orang haji doanya itu mabrur. Saya ke sini sowan dan mendoakan Mas Gibran mudah-mudahan sehat dan panjang umur," ungkap Gus Miftah usai pertemuan itu.
Tugas untuk melakukan kajian kebangsaan di sekolah dan perguruan tinggi
Soal tugas yang diberikan Jokowi, Gus Miftah, menyatakan mendapatkannya melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Dia mengaku mendapatkan tugas untuk melakukan kajian kebangsaan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, serta masyarakat. Kegiatan kajian itu dikemas dalam gerakan moderasi berbangsa dan beragama yang menyenangkan.
"Salah satu yang menjadi prioritas adalah Solo Raya. Kebetulan saya belum bisa masuk Solo kalau saya minta izin kepada Mas Wali, minta tolong untuk difasilitasi lah kajian kebangsaan tangkal radikalisme dan intoleransi di kalangan pelajar ini," tutur dia.
Alasan kenapa kajian itu harus dimulai dari Solo
Pria yang menyandang gelar sarjana di bidang pendidikan agama Islam itu menyampaikan alasan gerakan kebangsaan itu harus masuk ke Solo. Di antaranya adalah sebagai pencegahan menjalarnya isu-isu tentang radikalisme dan intoleransi di masyarakat, khususnya karena pelajar dan mahasiswa dapat menjadi sasaran empuk isu-isu itu.
Meskipun kasus-kasus seperti itu dinilai minim terjadi di Solo, dia menilai hal ini tetap perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan.
"Makanya memang harus ada upaya bersama antara tokoh agama dan pemerintah, dalam hal ini harus barengan agar bagaimana kemudian isu-isu tentang intoleransi dan radikalisme ini tidak menjalar kemana-mana dan hari ini yang menjadi sasaran itu adalah siswa dan mahasiswa itu merupakan market yang luar biasa yang harus kita bentengi," kata dia.
Ditanya tentang bentuk gerakan kebangsaan yang akan diadakannya, Gus Miftah menyebut lebih ke arah dialog. "Kalau bahasa saya di mana-mana talkshow kebangsaan biar muda banget karena masalahnya bisa berkaitan dengan anak-anak muda. Nanti secara teknisnya akan kita bicarakan," katanya.
Menurut Gus Miftah, sudah dua tahun ini Ia sendiri sudah mengadakan dialog kebangsaan itu. Menurutnya cara paling efektif adalah dengan langsung ke sekolah-sekolah.
"Kalau efektif ya ke sekolah-sekolah, tapi kalau terkait waktu kan harus ada efisiensi, bareng-bareng ya mungkin nggak harus semuanya bareng setahun dua-tiga kali. Bisa kita adakan dalam bentuk tanya-jawab soal kebangsaan dan soal lain beragam," katanya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sendiri menanggapi rencana itu dengan positif. Dia mengatakan pihaknya siap memfasilitasi dialog kebangsaan dan keagamaan demi meredam bibit-bibit radikalisme tersebut.