TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas mengatakan mendapatkan kabar bahwa ada 6 personel TNI yang tewas akibat serangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan. Dia juga mendengar kabar 21 tentara lainnya masih belum ditemukan.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban dari anggota TNI kurang lebih 6 meninggal dunia dan 21 orang belum diketahui,” kata dia dalam keterangannya, Senin, 17 April 2023.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan mendapatkan informasi tersebut dari pesan teks yang dikirimkan oleh petinggi TNI di Papua. Politikus asal Papua Tengah itu melontarkan ucapan belasungkawa itu sebagai respons atas serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) terhadap satuan tugas dari Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna.
Perbedaan data soal korban yang jatuh
Serangan tersebut terjadi ketika satgas tersebut sedang berupaya mencari Pilot Susi Air, Philips Max Marthens yang disandera KKB sejak Februari lalu. Jumlah korban dalam peristiwa ini masih simpang siur.
Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal Bambang Ismawan mengatakan hanya ada satu korban meninggal dari pihak TNI, yakni Pratu Miftahul Arifin. Dia mengatakan Arifin tewas tertembak lalu jatuh ke dalam jurang. Upaya evakuasi terhadap jasad korban hingga sore tadi masih terkendala cuaca buruk.
Bambang mengatakan sempat ada 9 personelnya yang hilang setelah peristiwa tersebut. Akan tetapi, 4 personel telah ditemukan dalam kondisi selamat, sementara 5 personel lainnya masih dalam proses pencarian.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim pihaknya berhasil menembak 9 anggota TNI dalam serangan itu. Mereka juga menyatakan telah merampas 9 pucuk senjata dari para prajurit TNI tersebut.
Selanjutnya, TNI diminta tak korbankan rakyat sipil