Sebelumnya Kapolres Dogiyai Komisaris Samuel D. Tatiratu mengatakan Yulianis Tebai sudah ditemukan meninggal ketika polisi yang mendapat laporan adanya pemalakan tiba di lokasi. Polisi, kata Tatiratu, bernegosiasi dengan keluarga korban yang sudah ada di tempat terjadinya perkara itu untuk membawa Yulianis Tebai ke Puskesmas Bomomami. Setelah dibawa, di tengah jalan rombongan dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu, dan alat tajam sehingga, kata Tatirati, anggotanya mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia.
Selain menyerang anggota, massa juga merusak dua kendaraan jenis truk. Kapolres Dogiyai mengatakan, ada dua warga sipil, salah satunya sopir truk yang saat itu melintas menjadi korban penikaman.
Tatiratu mengatakan jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga dan anggota polisi masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan.
Pada 12 November 2022 lalu, kerusuhan juga terjadi di Dogiyai. Saat itu massa membakar kawasan Pasar Moanemani. Kericuhan terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang anak berusia lima tahun di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
Akibat kerusuhan itu, 121 bangunan ludes terbakar termasuk enam kantor milik Pemda Dogiyai, 20 sepeda motor, dua truk, dan satu ekskavator.
EKA YUDHA SAPUTRA | ANTARA
Baca: Kericuhan Terjadi di Dogiyai Papua Tengah, Polisi Duga karena Tertembaknya Seorang Pria