TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut elektabilitas Anies Baswedan berkorelasi negatif dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dia menilai hal itu hanya sekadar personifikasi lembaga survei.
Ali menilai survei itu seolah-olah ingin membuat persepsi Jokowi memberikan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pasalnya, dalam survei itu disebutkan elektabilitas Ganjar dan Prabowo memiliki korelasi positif dengan naiknya kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi.
"Kalau kepuasan terhadap Pak Jokowi naik, ada kecendurungan elektabilitas Anies stagnan. Jadi ada personifikasi Ganjar dan Prabowo didukung oleh Jokowi sehingga (elektabilitas Anies) terjadi stagnasi seperti itu," kata Ali saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 Januari 2023.
NasDem anggap turunnya elektabiltas Anies hal yang wajar
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny Gerard Plate membantah turunnya elektabilitas Anies Baswedan karena meningkatnya tingkat kepuasan publik pada kinerja Jokowi. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika itu elektabilitas Anies pada Desember 2022 turun lantaran mereka kurang optimal dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Menurut dia, NasDem saat ini tengah sibuk dengan urusan internal.
"Di bulan Desember (Nasdem) tidak melakukan apa-apa, karena kami melakukan review dan konsolidasi internal. Wajar dan sangat masuk akal kalau (elektabilitas Anies) turun,” kata Johnny.
Selanjutnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia