Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Banser NU Kapolri Listyo Sigit Libatkan Kokam Jaga Perayaan Natal, Ini Profil Ormas Kokam

image-gnews
Sejumlah anggota Banser dan Kokam mengikuti apel pasukan Operasi Ketupat Candi 2022 di Lapangan Simpang Tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Jumat 22 April 2022. Sebanyak kurang lebih 600 personel gabungan TNI, Polri, PMI, BPBD, Dishub hingga Ormas disiagakan untuk pengamanan pada perayaan Idul Fitri 1443 H di wilayah itu. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sejumlah anggota Banser dan Kokam mengikuti apel pasukan Operasi Ketupat Candi 2022 di Lapangan Simpang Tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Jumat 22 April 2022. Sebanyak kurang lebih 600 personel gabungan TNI, Polri, PMI, BPBD, Dishub hingga Ormas disiagakan untuk pengamanan pada perayaan Idul Fitri 1443 H di wilayah itu. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKomando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah alias Kokam menjadi salah satu organisasi masyarakat yang dilibatkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk turut mengamankan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2023.

Hal tersebut dikabarkan langsung oleh Kapolri Listyo Sigit saat memberikan keterangan pada wartawan setelah menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin, 19 Desember 2022. "Ini (pelibatan Kokam) juga menunjukkan bagian dari proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia," kata Sigit.

Berdasarkan sejarahnya, kemunculan Kokam di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari momentum kelam pada 1965 atau saat pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Lantas, bagaimana sejarah pembentukan Kokam ini?

Baca: Profil Banser NU yang Dilibatkan Kapolri Listyo Sigit untuk Jaga Perayaan Natal 2023

Sejarah Kokam di Tengah Pusaran Kudeta PKI

Dikutip dari situs resmi PWMU, pada 1 September 1965, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Drs. Lukman Harun sedang menggelar pelatihan Kader Takari bagi pemuda-pemudi Muhammadiyah.

Pelatihan tersebut digelar di Aula Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan diikuti sekitar 250 peserta baik laki-laki maupun perempuan selama sebulan.

Acara tersebut diketahui berjalan lancar. Bahkan, Jenderal A. H. Nasution dikabarkan sempat menghadiri dan mengisi acara tersebut pada 30 September 1965. Namun, setelah meninggalkan kampus UMJ sekitar pukul 23.30, Nasution langsung didatangi oleh Pasukan Cakrabirawa.

Untungnya, Jenderal AH Nasution dikabarkan berhasil menyelamatkan diri dari penangkapan tersebut setelah melompati tembok belakang rumahnya.

Setelah peristiwa tersebut, pada 1 Oktober 1965, Radio Republik Indonesia (RRI) langsung menyiarkan soal kudeta Gerakan 30 September (G30S) yang berhasil menewaskan para jenderal. Kabar ini pun sampai ke telinga Lukman Harun.

Baca: Bela Negara ala Muhammadiyah, Ada Lempar Pisau...

Pembentukan Kokam

Mendengar kabar tersebut, di tengah-tengah acara pelatihan pemuda-pemudi Muhammadiyah, Lukman Harun langsung mengumpulkan beberapa tokoh penting di ruang rektor UMJ guna menyampaikan informasi soal Gerakan 30 September.

Setelah mendengar kabar tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah DKI Jakarta sekaligus anggota Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), Letkol HS Prodjokusumo, langsung menyarankan Lukman untuk membentuk rantai komando guna memobilisasi kader Muhammadiyah dalam mengawasi perkembangan gerakan PKI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari itu juga, pukul 21.30, rapat tersebut memutuskan untuk membentuk satuan komando bernama Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah alias Kokam.

Namun, belakangan ini, menurut PWMU, nama belakang Kokam diubah menjadi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah.

Saat itu, Letkol S. Prodjokusumo ditunjuk sebagai Komandan Kokam dan kampus UMJ di Jalan Limau dipilih sebagai lokasi markas Kokam. Peserta pelatihan saat itu pun juga langsung dikumpulkan di aula.

Empat Instruksi Prodjokusumo untuk Kokam

Saat itu, sebagai komandan Kokam, Prodjokusumo mengeluarkan tiga instruksi. Pertama, setiap cabang pemuda Muhammadiyah harus segera membentuk Kokam dan memberikan laporan ke markas besar.

Kedua, Angkatan Muda Muhammadiyah bertanggung jawab atas keselamatan semua keluarga Muhammadiyah di cabangnya. Ketiga, seluruh pimpinan Angkatan Muda Muhammadiyah harus bersiap membela agama, negara, dan bangsa.

Keempat, pemuda-pemudi Muhammadiyah diimbau untuk menjalin kerja sama sebaik-baiknya dengan kekuatan anti-PKI.

Setelah momen PKI tersebut berlalu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, K.H. A. Badwai mengesahkan keberadaan Kokam dan melantin Prodjokusumo sebagai panglima Kokam se-Indonesia pada 11 November 1965.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca juga: Libatkan Banser hingga Kokam Jaga Natal, Kapolri: Bagian dari Toleransi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

15 jam lalu

Sejumlah personel polisi yang bertugas di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, mendapat penghargaan dari Kapolri berupa Pin Emas, promosi sekolah kedinasan, dan kenaikan pangkat luar biasa pada Selasa, 7 Mei 2024. Foto: Divisi Humas Polri
Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.


Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Upacara peringatan Hari Guru di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat pada Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang.
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam acara Launching Program 1000 Cahaya Majelis Lingkungan Hidup di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

Ada tiga larangan di Al-Qur'an bagi jamaah saat melaksanakan ibadah haji.


Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.


Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.


Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara (Irup) memimpin Upacara Parade Senja di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Upacara Parade Senja diselenggarakan dalam rangka Reuni sekaligus Silaturahmi, Halal Bihalal & Syukuran Abituren Akabri 1971-1975. Dok. Humas Setjen Kemhan
Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.


Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

6 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.


Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

6 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia U-23 Rizky Ridho saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.


Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

6 hari lalu

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers May Day di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat pada 1 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA