TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Hingga saat ini, kata dia, belum ada pembicaraan dengan Prabowo terkait hal tersebut.
“Setahu saya belum ada,” ujar Abdul Mu’ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. “Tetapi kalau kepada person atau kepada Pak Ketua Umum atau Ketua yang lain, saya tidak ada informasi.”
Menurut Abdul, jatah kursi menteri itu merupakan hak prerogatif Presiden. Ketika ditanya soal kader yang cocok mengisi kursi Menteri itu, dia tidak menjawab secara eksplisit. “Belum tahu juga. Biasanya kan kalau ada permintaan kita bicarakan di rapat pleno PP Muhammadiyah,” tuturnya.
Abdul menjelaskan, sosok yang akan dipilih oleh Muhammadiyah menjadi menteri bersifat institusional. “Jadi utusan yang dari Muhammadiyah itu bukan sifatnya penunjukan personal, tapi penunjukan institusional. Dan selama ini belum ada pembicaraan soal itu. Masih lama kan masih Oktober kan? Jadi ditunggu aja,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo sempat menyinggung soal jatah kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud untuk Muhammadiyah dirinya terpilih menjadi presiden.
Dalam dialog publik PP Muhammadiyah dengan capres Prabowo di UMS Surabaya, Jumat, 24 November 2023, Abdul bertanya langsung kepada Prabowo.
"Waktu saya bertemu Bapak (Prabowo) di Jakarta, Bapak menyampaikan kalau Menteri Pendidikan diberikan ke Muhammadiyah, masih berlaku?" tanya Abdul Mu'ti.
Pertanyaan itu langsung dijawab Prabowo dengan mengatakan menteri-menteri nantinya merupakan putra-putri terbaik bangsa. “Saya berjanji bahwa nanti menteri-menteri kabinet adalah putra dan putri terbaik bangsa Indonesia. Insya Allah Muhammadiyah akan memberi putra atau putri terbaik bangsa," jawab Prabowo.
Dia pun kemudian kembali menegaskan apakah jatah Mendikbud ini akan diberikan kepada Muhammadiyah atau tidak. Prabowo pun menjawab dengan keyakinan bahwa Muhammadiyah akan memberikan putra-putri terbaik untuk mengisi jabatan penting di pemerintahan.
"Insyaallah Muhammadiyah akan memberi putra-putri terbaik untuk jabatan yang penting untuk Republik Indonesia," kata dia.
Pilihan Editor: Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun