Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Banser NU yang Dilibatkan Kapolri Listyo Sigit untuk Jaga Perayaan Natal 2023

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa Barisan Banser NU dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 18 April 2017. Belum ada informasi soal ikut-tidaknya pasukan Banser membantu pengamanan Pilkada DKI. ANTARA/Sigid Kurniawan
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kiri) memeriksa Barisan Banser NU dalam Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 18 April 2017. Belum ada informasi soal ikut-tidaknya pasukan Banser membantu pengamanan Pilkada DKI. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBelum lama ini, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberikan pengumuman akan melibatkan sejumlah ormas, seperti Barisan Serbaguna alias Banser Nahdlatul Ulama dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah atau Kokam, guna memberikan penjagaan sewaktu perayaan Hari Natal di Indonesia.

"Ini (penunjukan Banser NU dan Kokam) juga menunjukkan bagian dari proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia," kata Sigit saat memberikan konferensi pers usai rapat terbatas soal  persiapan Natal dan Tahun Baru 2023 pada Senin, 19 Desember 2022.

Lantas bagaimana sejarah dan berdirinya Banser NU di Indonesia?

Sejarah Banser Nahdlatul Ulama

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, Banser diketahui telah berdiri sejak 1930-an atau sekitar empat tahun sejak NU didirikan pada 1926 di Surabaya. 

Sesuai namanya, Barisan Serbaguna, Banser menjalankan berbagai tugas, seperti pengaturan lalu lintas, pengamanan sebuah acara, hingga pengiriman tenaga sukarela saat terjadi bencana 

Berdasarkan catatan sejarah NU, sebelum resmi bernama Banser, cikal bakal organisasi ini adalah organisasi bernama Barisan Ansor Nahdlatul Ulama (BANU) yang diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor. 

Kemudian, saat Muktamar NU ke-15 di Surabaya, keberadaan BANU mendapatkan respons positif sehingga dibuatlah AD/ART soal seragam, mars resmi, atribut, hingga izin bagi anggota BANU untuk memainkan terompet dan genderang. 

Baca: Yaqut Minta Ribuan Kader Banser DKI Jaga NKRI dan Ulama

Kegiatan di BANU, Cikal Bakal Banser

Masih dari situs resmi NU, keberadaan BANU sebagai cikal bakal Banser NU saat ini sebenarnya tidak jauh dari kemunculan berbagai organisasi kepanduan saat itu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alhasil, guna merespons tren itu, NU membuat organisasi yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air. Oleh karena itu, layaknya organisasi kepanduan lain, BANU memiliki berbagai aktivitas, seperti:

  1. Pendidikan baris-berbaris;
  2. Latihan lompat dan lari;
  3. Latihan angkat-mengangkat;
  4. Latihan ikat-mengikat;
  5. Fluit Tanzim, yaitu pembelajaran kode dan isyarat; 
  6. Pelatihan isyarat dengan bendera atau morse;
  7. Perkampungan dan perkemahan;
  8. Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau PPPK;
  9. Musabaqoh fil Kholqi atau olahraga pacuan kuda; dan
  10. Muromat alias olahraga melempar lembing dan cakram.

Peran Banser Dulu dan Kini

Saat Jepang masih menduduki Indonesia pada 1942, banyak anggota Gerakan Pemuda atau GP Ansor dari Banser yang direkrut untuk mengikuti pelatihan militer guna memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

GP Ansor dan Banser diketahui juga menjadi salah satu penyumbang anggota terbanyak bagi Laskar Hizbullah, laskar penting dalam perang kemerdekaan.

Periode penjajahan Jepan ini diyakini juga menjadi penyebab munculnya watak paramiliter sekaligus watak nasionalis dari para anggota Banser. Meskipun begitu, Banser saat ini lebih dikenal dengan perannya dalam menjaga dan mengamankan sejumlah acara yang digelar oleh NU atau organisasi lain di bawahnya. 

Namun, tidak hanya acara di kalangan NU, Banser sebenarnya juga sering dilibatkan dalam penjagaan acara-acara keagamaan dan sosial lain sesuai izin yang diberikan, sebagaimana permintaan Kapolri Listyo Sigit Prabowo kepada Banser untuk menjaga perayaan Hari Natal di Indonesia. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Baca juga: Libatkan Banser hingga Kokam Jaga Natal, Kapolri: Bagian dari Toleransi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kapolri Ancam Copot Jabatan dan Hukum Anak Buah yang Tidak Bisa Ungkap Kasus TPPO

23 jam lalu

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kiri) bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri) menyapa pasukan saat apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2023 di Kawasan Monas, Jakarta, Senin 17 April 2023. Apel yang diikuti oleh 2.758 personel gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait tersebut dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1444H. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Kapolri Ancam Copot Jabatan dan Hukum Anak Buah yang Tidak Bisa Ungkap Kasus TPPO

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengancam akan mencopot jabatan anak buahnya yang tak mampu menyelesaikan kasus tindak pidana perdagangan orang.


Tim Advokasi Duga Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Akibat Kelalaian, Minta Kapolri Usut Tuntas

1 hari lalu

Suasana warga yang korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang berkumpul saat penyerahan surat kuasa untuk tuntaskan masalah pasca kebakaran ke tim advokasi, Rabu, 7 Juni 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Tim Advokasi Duga Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Akibat Kelalaian, Minta Kapolri Usut Tuntas

Tim Advokasi Pembela Warga Kampung Tanah Merah meminta polisi usut tuntas penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Diduga ada kelalaian.


Kapolri Listyo Sigit Bakal Tindak Tegas Pembeking Perdagangan Orang

1 hari lalu

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi gelar Operasi Ketupat 2023. (Foto: Humas Polri)
Kapolri Listyo Sigit Bakal Tindak Tegas Pembeking Perdagangan Orang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membentuk Satuan Tugas Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang.


Propam Polda Riau Dalami Curhatan Anggota Brimob Setor Ratusan Juta ke Atasannya

2 hari lalu

Ilustrasi pungli. Shutterstock.com
Propam Polda Riau Dalami Curhatan Anggota Brimob Setor Ratusan Juta ke Atasannya

Kabid Propam Polda Riau Komisaris Besar Johanes Setiawan mengatakan Bripka Andry Darma memposting tulisan tersebut lantaran tidak terima dimutasi.


IPW Desak Kapolri Sigit Berantas Praktik Setoran Bawahan ke Atasan

2 hari lalu

Sugeng Teguh Santoso. antaranews.com
IPW Desak Kapolri Sigit Berantas Praktik Setoran Bawahan ke Atasan

IPW mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberantas praktik bawahan menyetor uang kepada atasan seperti dalam kasus Bripka Andry


Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya

4 hari lalu

Irjen Agus Nugroho. Wikipedia
Sebut Kasus di Parimo Bukan Pemerkosaan, Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho Disorot, Ini Profilnya

Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho dianggap keliru menyebut kasus pemerkosaan remaja di arimo sebagai persetubuhan anak di bawah umur.


Makna Logo PKB, Apa Arti 9 Bintang dan Peta Indonesia?

4 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Makna Logo PKB, Apa Arti 9 Bintang dan Peta Indonesia?

Ini makna logo Partai Kebangkitan Bangsa termasuk arti 9 bintang di dalamnya. Pernahkan logo PKB ini berubah?


Sempat Enggan, Ini Alasan Gus Dur Dirikan PKB Nomor Urut 1 di Pemilu 2024

5 hari lalu

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. dok. TEMPO
Sempat Enggan, Ini Alasan Gus Dur Dirikan PKB Nomor Urut 1 di Pemilu 2024

Gus Dur awalnya enggan mendirikan PKB, yang sekarang nomor urut 1 di Pemilu 2024. Lantas apa alasan Gus Dur akhirnya menyetujui partai tersebut?


Komnas HAM Soroti Rencana Perombakan Satgas TPPO

6 hari lalu

Sejumlah WNI korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menaiki bus setibanya dari Filipina di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 26 Februari 2023. Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan sebanyak 240 WNI korban TPPO dengan sindikat penipuan daring di Filipina mulai dipulangkan secara bertahap mulai Kamis (25/5/2023). ANTARA FOTO/Fauzan
Komnas HAM Soroti Rencana Perombakan Satgas TPPO

Komnas HAM menyatakan pergantian Kepala Satgas TPPO tak akan menjamin penanganan lebih baik.


Ungkap Praktik Perdagangan Orang di Batam, Anggota Komnas HAM Cerita Pengalamannya Menyamar

6 hari lalu

Sejumlah WNI korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berjalan menuju bus setibanya dari Filipina di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 26 Februari 2023. Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan sebanyak 240 WNI korban TPPO dengan sindikat penipuan daring di Filipina mulai dipulangkan secara bertahap mulai Kamis (25/5/2023). ANTARA FOTO/Fauzan
Ungkap Praktik Perdagangan Orang di Batam, Anggota Komnas HAM Cerita Pengalamannya Menyamar

Anggota Komnas HAM harus menyamar untuk melihat secara langsung praktik perdagangan orang di Batam.