TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Faisol Reza membenarkan jika koalisi Kebangkitan Indonesia Raya membuka komunikasi dengan PKS. “Sudah berjalan (komunikasi dengan PKS). Mohon doanya,” kata Faisol kepada Tempo, Sabtu, 5 November 2022. Menurut dia, PKS konsisten menjalankan perannya sebagai partai oposisi.
“Dalam demokrasi, oposisi juga menjadi faktor penting agar ada kontrol dan penyeimbang untuk program pemerintah yang dijalankan bagi masyarakat,” kata Faisol. Ia menjelaskan, PKS diajak bergabung dalam koalisi, karena perannya dalam demokrasi saat ini.
Apa itu oposisi?
Oposisi untuk menggambarkan kubu di luar pemerintahan. Mengutip publikasi Oposisi dalam Kehidupan Demokrasi: Arti Penting Keberadaan Oposisi Sebagai Bagian Penguatan Demokrasi di Indonesia, adanya oposisi memiliki hubungan dengan kedaulatan rakyat. Itu karena tak adanya jaminan jika kedaulatan rakyat seluruhnya tertampung dan diterjemahkan seutuhnya oleh pemerintah.
Tidak jarang pemerintahan yang mengatasnamakan kedaulatan rakyat. Tapi, dalam praktiknya justru menjauhi hakikat kedaulatan rakyat. Sebab itu, perlu kekuatan di luar pemerintahan yang turut menjaga kedaulatan rakyat itu tetap ada dan berfungsi.
Baca: PKB Ingin PKS Gabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya: Mereka Konsisten Oposisi
Peran oposisi menjadi penting adanya, terutama untuk memastikan pemerintahan yang berjalan tetap berada dalam kepentingan rakyat. Keberadaan oposisi berhubungan erat dengan kepentingan menegakkan kedaulatan rakyat.
Secara esensi, makna oposisi berhubungan dengan kelompok orang yang berada di luar pemerintahan. Kelompok yang secara legal memiliki hak untuk menyuarakan pendapat dan melakukan aktivitas yang ditujukan untuk melakukan kritik dan kontrol. Kritik terhadap sikap, pandangan, atau kebijakan pemerintah berdasarkan perspektif ideologis, kenyataan empiris, atau kepentingan tertentu.
Konsep oposisi
Mengutip publikasi Oposisi, Koalisi dan Reposisi ada beberapa konsep dari oposisi, antara lain:
1. Oposisi seremonial
Oposisi seremonial diartikan sebagai konsep oposisi tipu-tipu atau terbentuk hanya sekadar untuk formalitas. Oposisi jenis ini sengaja dibentuk pemerintah yang berkuasa. Itu supaya rakyat melihat sistem pemerintahan seakan-akan seimbang antara petahana dan oposisi. Padahal, segala hal yang ada dalam oposisi seremonial telah diatur oleh pemerintah yang berkuasa.
Konsep oposisi ini mungkin akan berhasil pada awal masa pemerintahan. Tapi, konsep ini bisa menjatuhkan pemerintah ketika rakyat mulai sadar telah dibohongi pemerintah. Rakyat bisa saja membentuk gerakan oposisi nonformal untuk menggulingkan pemerintahan yang berkuasa.
2. Oposisi destruktif oportunis
Konsep oposisi yang berusaha untuk merusak citra pemerintahan melalui cara apa pun. Kelemahan pemerintah yang disorot dalam konsep oposisi ini diharapkan merusak citra penguasa. Golongan oposisi bisa melakukan kudeta secara mudah. Tujuan dari golongan oposisi destruktif oportunis untuk menjatuhkan penguasa secepatnya.
3. Oposisi fundamental ideologis
Konsep oposisi ini tidak jauh berbeda dengan destruktif oportunis. Tapi, adanya unsur ideologi yang dibawa dalam konsep oposisi ini menjadi pembedanya. Penganut konsep oposisi fundamental ideologis menganggap jika dasar negara yang dianut selama ini tidak tepat. Kelompok oposisi ini ingin mengganti dengan dasar negara yang dianggap lebih baik.
4. Oposisi konstruktif demokratis
Konsep oposisi konstruktif demokratis terbentuk sebagai perjuangan golongan oposisi untuk kepentingan masyarakat. Penganut konsep ini akan melakukan kritik kepada pemerintah jika kebijakannya dinilai merugikan rakyat. Namun, kelompok ini juga tetap mampu melihat sisi positif dari pemerintah sehingga rakyat bisa menilai pemerintahan secara seimbang.
Kelompok oposisi konstruktif demokratis tidak memiliki niat untuk menggulingkan kekuasaan yang ada untuk digantikan. Tapi, kelompok oposisi ini akan bertindak ekstrem jika pemerintahan yang sah sudah keterlaluan dan merugikan rakyat.
Baca: Perindo Tegaskan Tak Akan Jadi Oposisi, Hary Tanoe: Posisi Kami Mitra Pemerintah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.