TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan nama Irjen Pol Slamet Uliandi jadi sorotan publik terkait kasus kematian Brigadir J. Kapten Jack, begitu dia akrab disapa, adalah sosok yang menjemput Ferdy Sambo dari kediamannya untuk dibawa ke Mako Brimob. Atas perintah Kepala Polisi Republik Indonesia atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Slamet memboyong Sambo ke tempat khusus atau Patsus untuk diamankan. Padahal saat itu keterlibatan Sambo dalam insiden 8 Juli lalu belum sepenuhnya tersingkap.
Lalu siapa sebenarnya sosok Irjen Slamet Uliandi alias Kapten Jack yang dipercaya Kapolri untuk menggiring Sambo ke Patsus Mako Brimob ini?
Karier Kapten Jack di Kepolisian
Slamet Uliandi merupakan perwira tinggi Polri kelahiran Jakarta, 15 Juli 1971. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kadiv TIK Polri. Jabatan tersebut diemban jenderal bintang dua ini sejak 26 Juli 2021 hingga sekarang. Kala itu Kapten Jack menggantikan Irjen. Pol. (Purn.) Muktiono yang dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Divisi TIK Polri.
Div TIK Polri merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan Polri dan berkedudukan langsung di bawah Kapolri. Tugasnya menyelenggarakan fungsi manajemen, pembinaan dan pengembangan sistem TIK serta pengawasan TIK di lingkungan Polri. Sebelum menjabat Kadiv TIK Polri, pria berusia 51 tahun ini berkedudukan sebagai Direktorat Tindak Pidana atau Dirtipid Siber Bareskrim Polri. Lulusan akademi polisi atau Akpol 1994 tersebut memang berpengalaman di bidang Reserse.
Adapun riwayat jabatan Slamet di kepolisian sebelum menjabat sebagai Kadiv TIK Polri antara lain pernah menjadi Perwira Menengah Pusat Pendidikan Reserse Kriminal Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri atau Pamen Pusdik Reskrim Lemdiklat Polri. Pada 2011, dia diangkat sebagai Pemangku Sementara Kepala Bagian Monitoring Biro Pembinaan dan Operasional atau PS Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri, sebelum akhirnya menjadi pejabat penuh hingga 2019.
Setelah menjabat sebagai Kabagmon Robinopsnal Bareskrim Polri selama kurang lebih 8 tahun, Irjen Slamet kemudian diangkat menjadi Kepala Biro Pembinaan dan Operasional atau Karobinopsnal hingga 2020. Lalu di tahun tersebut dia dimutasi dan diembani tugas sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri. Sampai akhirnya Kapten Jack menjabat sebagai Kadiv TIK Polri pada 2021 hingga sekarang.
Prestasi Slamet Uliandi
Ada alasan di balik julukan Irjen Slamet sebagai Kapet Jack. Kadiv TIK Bareskrim Polri ini memiliki postur tubuh tinggi dan besar di atas rata-rata orang Asia Tenggara. Karena postur tubuhnya yang mirip orang Eropa itulah ia menyandang gelar Kapten Jack. Sepanjang kariernya di bidang reserse, Irjen Slamet telah beberapa kali menangani sejumlah kasus. Bahkan Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ini pernah satu tim dengan Ferdy Sambo saat membongkar kasus Djoko Tjandra, yang bertahun-tahun menjadi buronan.
Kapten Jack juga beberapa kali menangani kasus terkait pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE. Kasus yang ditanganinya terkait pelanggaran UU ITE antara lain kasus penghinaan oleh Permadi Arya alias Abu janda terhadap Natalius Pigai, kasus dugaan ujaran kebencian Sugi Nur Raharja atau Gus Nur, dan kasus Sony Eranata alias Ustad Maheer terkait ujaran kebencian, serta kasus penyebaran kabar bohong oleh dokter Lois Owien di media sosial.
Selain itu, Kabag Administrasi Penyidikan Biro Pengawasan Penyidikan atau Wassidik Indarto, mengatakan Irjen Slamet Uliandi merupakan sosok yang inovatif. Kapten Jack bersama timnya membangun aplikasi SuperApps Presisi. Aplikasi ini menggabungkan fitur-fitur pelayanan fundamental Polri, antara lain pelayanan SIM, SKCK, dan STNK online. Dengan aplikasi ini, aplikasi yang ada di Polri menjadi terpusat, tidak lagi berada di masing-masing unit. Aplikasi SuperApps Presisi diluncurkan secara resmi pada 1 Juli mendatang, tepat di HUT Bhayangkara ke-76.
Peran Kapten Jack dalam Kasus Ferdy Sambo
Irjen Slamet diutus untuk menjemput Ferdy Sambo, setelah Mabes Polri memutasi dengan demosi terhadap Ferdy Sambo dan beberapa anggota Polri lainnya. Tim Khusus atau Timsus bentukan Kapolri meminta Kapten Jack menjemput Ferdy Sambo berdasarkan keterangan terbaru Bharada E. Bharada E mengubah pengakuannya dan menjelaskan kebenaran peristiwa yang terjadi pada 8 Juli tersebut secara rinci.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini, Irjen Slamet selaku Kepala Divisi TIK Polri, juga sempat memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2022. Dia dipanggil untuk memberi keterangan uji balistik kasus penembakan Brigadir J.
Selain itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso sempat mencurigai keterlibatan Irjen Slamet Uliandi dalam kasus Sambo. Sugeng menilai, ada sosok yang juga ia soroti keberadaannya dalam kasus, yaitu Irjen Slamet Uliandi. Pasalnya dia merupakan anak buah Irjen Ferdy Sambo di Satgassus Merah Putih. Namun keberanian Kapten Jack menggiring Ferdy Sambo ke Patsus Mako Brimob, membuktikan sebaliknya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Kasus Brigadir J Kadiv TIK Polri Penuhi Panggilan Komnas HAM
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.