TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno mengaku telah banyak mengubah wajah organisasinya ini.
Di awal periode kepemimpinannya pada 1981-1985, pria 73 tahun ini mengakui banyak kader PP menebar proposal dan menakut-nakuti orang lain.
Kini Japto memastikan Pemuda Pancasila sudah mandiri. "Anggota Pemuda Pancasila ada yang pengusaha besar. Ada yang menteri, anggota DPR, masak dia enggak bisa bantu sih. Kalau enggak bisa bantu duit, ya bantulah kasih proyek, ya kan. Kasih apa, gitu kan, yang bisa menghidupkan orang banyak," kata Japto kepada tim Majalah Tempo.
Japto mengatakan saat musyawarah di Sumatera Utara pada 1986, ia meminta PP tidak lagi menyebar proposal. Ia meminta anggotanya untuk mandiri dalam segala hal. "Kita di pusat semua, dari kita oleh kita untuk kita. Sudah kayak koperasi dan saya tanamkan," katanya. Ia meminta semua anggotanya harus saling gotong royong dan tolong menolong.
Ia mengakui ada juga anggota ormas ini di daerah-daerah yang bekerja dengan menjaga tanah milik orang. Japto menuturkan anggota Pemuda Pancasila pasti akan mengecek terlebih dahulu kelengkapan surat tanah ini sebelum menjaga. "Kami menjaga bukan merebut tanah," katanya.
Bagaimana sepak terjang Pemuda Pancasila? Baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi 11 Desember 2021.
Tim Majalah Tempo
Baca juga: Japto Sebut Pemuda Pancasila Bukan Kriminal