TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu dari 51 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), Rieswin Rachwell, berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi menaruh perhatian terhadap perjuangan mereka.
"Semoga Bapak Presiden menaruh atensi penuh terhadap upaya ini," ujar Rieswin dalam diskusi daring pada Ahad, 29 Agustus 2021.
Rieswin meyakini, pelaksanaan TWK yang merupakan bagian alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN), diadakan untuk menyingkirkan beberapa pegawai yang berbeda pandangan dan pemikiran.
Bahkan, Rieswin merasa tidak tahu apa alasan yang membuat dia tak lolos. "Karena saya anak buahnya Pak Harun barangkali makanya saya disingkirkan. Tidak ada yang tahu, karena sampai sekarang kami tidak pernah melihat hasil tes tersebut," ucap dia.
Komnas HAM dan Ombudsman RI sudah turun tangan menelisik keabsahan dari pelaksanaan TWK yang digelar KPK. Komnas HAM, misalnya, menemukan ada dugaan pelanggaran pelaksanaan tes wawasan kebangsaan. Kedua lembaga ini bahkan sudah meminta Presiden Jokowi turun tangan. Mereka meminta agar pegawai KPK yang tak lolos juga diangkat.
Baca juga: Komnas HAM Harap Bisa Bertemu Jokowi Bahas Rekomendasi Soal TWK