Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Kamisan, Aksi Tuntut Pemerintah Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM

Reporter

image-gnews
Aktivis HAM Sumarsih berorasi saat aksi Kamisan ke-600 di Jakarta, Kamis 5 September 2019. Dalam aksinya mereka menuntut segera diselenggarakannya pengadilan HAM di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Aktivis HAM Sumarsih berorasi saat aksi Kamisan ke-600 di Jakarta, Kamis 5 September 2019. Dalam aksinya mereka menuntut segera diselenggarakannya pengadilan HAM di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tuntutan orang tua mahasiswa korban tragedi Trisakti, Semanggi I dan II untuk mengungkap kasus kematian anak mereka masih berlanjut, Aksi Kamisan di depan Istana Negara masih mereka lakukan hingga saat ini. Aksi Kamisan sendiri pertama kali dimulai pada 18 Januari 2007 silam.

Kegiatan yang dilakukan setiap hari Kamis tersebut, alasan mengapa disebut Kamisan, untuk menuntut negara menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat seperti Tragedi Trisakti, Semanggi I dan II, Tragedi 13-15 Mei 1998, Peristiwa Tanjung Priok, Peristiwa Talangsari 1989 dan lainnya.

Kegiatan rutin mingguan ini awalnya diprakarsai oleh keluarga korban pelanggaran HAM yaitu Maria Katarina Sumarsih, orang tua Bernadus Realino Norma Irmawan atau Wawan yang merupakan salah satu mahasiswa yang tewas dalam Peristiwa Semanggi I. Suciwati, istri mending Munir Said Thalib, pegiat HAM yang tewas diracun di dalam pesawat. Serta Bedjo Untung, salah satu keluarga korban pembunuhan, pembantaian dan penangkapan tidak berdasarkan prosedur hukum terhadap terduga PKI 1965-1966, yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan atau JSKK,

Aksi Kamisan ini dilatarbelakangi oleh sikap pemerintah yang dinilai mengabaikan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat seperti kasus Trisakti, Semanggi I dan II, yang diagendakan JSKK setelah 2 tahun paguyuban tersebut berdiri. JSKK sendiri merupakan perkumpulan paguyuban yang menaungi keluarga korban pelanggaran HAM di masa lalu.

Kasus pelanggaran yang paling terkenang salah satunya adalan tewasnya empat mahasiswa Trisakti yang ditembak aparat saat demonstrasi pada 12 Mei 1998, untuk menuntut reformasi dan lengsernya Soeharto. Hingga saat ini, mulai dari menjelang turunnya Soeharto, kasus penembakan mahasiswa tersebut belum juga dapat dituntaskan.

Saksi mata, yang juga aktivis mahasiswa Trisakti 1998, John Mohammad mengatakan saat mahasiswa bergerak mundur, tiba-tiba terjadi tembakan gas air mata dan juga penembak jitu. John, yang saat itu juga terlibat demonstrasi mengira para penembak hanya menggunakan peluru karet, namun ia terkejut saat tiba-tiba mendengar teriakan mahasiswa. “Innalilahi, saya langsung lari gedung F, saya lihat Hendriawan Sie mahasiswa Fakultas Ekonomi, kaku sudah meninggal, tak lama kemudian terdengar lagi Innalilahi, saya lari kencang lalu melihat Heri Hertanto yang mengerang kesakitan,” kata John.

Selang beberapa detik kemudian salah seorang mahasiswa juga berteriak kesakitan, John mendapati Elang Mulia Lesmana, adik kelasnya di Fakultas Arsitektur tergeletak tak berdaya, “Elang masih hidup saat itu, tidak bisa ngomong, dia diam, kayak kesakitan, tangannya dingin,” ujar John.

Sebelum Tragedi Trisakti, pada 8 Mei 1998, seorang mahasiswa Universitas Sanata Dharma juga tewas akibat dipukul dengan benda tumpul saat demonstrasi menuntut turunnya Soeharto di Yogyakarta. Kemudian pada 13 November 1998, setidaknya 17 orang warga sipil dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat ditembak dan dipukul dengan benda tumpul oleh aparat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penembakan brutal tersebut terjadi saat massa yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas melakukan demonstrasi protes Sidang Istimewa DPR/MPR, dan menolak Dwifungsi ABRI di kawasan Semanggi. Empat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tewas yaitu Teddy Mardani, Sigit Prasetya, Engkus Kusnadi dan Bernardus Realino Norma Irawan atau Wawan putra Sumarsih.

Sumarsih tengah menyaksikan berita demonstrasi melalui televisi dan mendengar ada mahasiswa yang tertembak, saat dirinya mendapat telepon dari Rumah Sakit di Jakarta yang menginformasikan dirinya untuk ke Jakarta, salah satu mahasiswa yang tewas tersebut adalah Wawan, anaknya. Sesampainya di RS Jakarta, Sumarsih diarahkan untuk menuju ke lantai bawah.

Di sana Sumarsih mendapati tiga keranda yang terbuka, salah satunya berisi jasad Wawan. “Wawan pakai kaos putih, matanya terpejam seperti orang tidur, dua jempol kakinya diikat pakai tali putih, saya meraba seluruh tubuhnya, sampai di perut saya katakan ‘kamu lapar ya perutmu tipis’,” ujar Sumarsih. Sumarsih melihat lubang kaos putih di bagian dada putranya, “Saya katakan, ‘Wan, kamu ditembak’.”

Setelah kematian anaknya, Sumarsih kemudian berusaha mencari kesaksian dari sejumlah teman-teman Wawan. Dari kesaksian tersebut, Sumarsih mengetahui bahwa Wawan yang aktif di Tim Relawan Kemanusiaan tertembak saat melakukan pertolongan kepada korban penembakan lainnya. Hingga kini Sumarsih masih menanti keadilan, sejak 18 Januari 2007 dia bersama dengan para penyintas dan keluarga korban pelanggaran HAM menggelar aksi Kamisan di depan Istana Presiden.

Aksi Kamisan mengingatkan, pada 24 September 1999, hampir setahun setelah penembakan mahasiswa dan warga sipil di kawasan Semanggi. Mahasiswa di Jakarta dan berbagai daerah masih terus menggelar demonstrasi untuk ‘mengawal pemerintahan transisi’. Rencana pemberlakuan UU Penanggulangan Keadaan Bahaya atau PKB kembali memicu demonstrasi besar. Aturan untuk mengganti UU Subversif itu dianggap bersifat otoriter. Penembakan terhadap mahasiswa pun kembali terjadi, catatan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyebutkan 11 orang meninggal di seluruh Jakarta, salah satunya adalah Yap Yun Hap mahasiswa Universitas Indonesia di kawasan Semanggi, sekitar 217 orang mengalami luka.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: 23 Tahun Reformasi: Puisi Tanpa Judul Karya Wawan, Korban Tragedi Semanggi I

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

16 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

22 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat


AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

2 hari lalu

Warga Palestina berara di rumah Muhammad Al-Awfi yang tewas dalam serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. Pasukan Israel mengepung sebuah rumah di dalam kamp dan mencegah ambulans mencapai daerah tersebut. REUTERS/Raneen Sawafta
AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza


6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

Orang-orang berdemonstrasi di luar The New School University Center, ketika perkemahan Protes terus berlanjut untuk mendukung warga Palestina, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.


Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

2 hari lalu

Ernest Regia Achmad Chandra, mahasiswa asal Indonesia yang sedang berkuliah di Suleyman Demirel University di Almaty juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan, pada 25 April 2024. Foto: Istimewa
Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

6 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

6 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.