TEMPO Interaktif, Cilacap: Sekitar 100 anggota Brigadir Mobil menjaga lokasi yang akan dipakai mengeksekusi terpidana mati peledakan bom Bali, Amrozi, Muklas, dan Imam Samudra. Letak lokasi itu t berjarak sekitar 3 kilometer dari perumahan sipir penjara Nusakambangan. Atau sekitar 6 kilometer dari Lembaga Pemasyarakatan Batu, yang dikenal dengan bekas penjara Nirbaya.
Di tempat tersebut sudah berdiri tiga tiang pancang untuk sandaran ketika terpidana. "Jarak antar tiang pancang sekitar 10 meter," ujar sumber di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Tempat ini, kata sumber itu, cuma berjarak sekitar 200 meter dari makam dua orang Nigeria yang dieksekusi pada 26 Juni 2008 lalu.
Prijono, Kepala Bina Marga Cilacap, tidak mengetahui soal itu. Menurut ia, jalan yang menguhubungkan antara penjara Batu menuju Nirbaya saat ini dalam kondisi rusak. "Itu jalan lama. Kondisinya rusak," katanya. Ia baru saja menyelesaikan proyek pembangunan jalan dari Pelabuhan Sodong menuju penjara Permisan sepanjang 12 kilometer. "Saya tidak mengerjakan jalan dari Batu ke Nirbaya," katanya.
Pelaksanaan eksekusi Amrozi masih simpang siur. Kendati sudah terlihat berbagai persiapan, keluarga terpidana dan pengacara belum mendapat kabar. Begitu pula rohaniwan. Menurut Hasim Makarim, Ketua II MUI Cilacap, khatib dan imam dalam salat Jumat di penjara Nusakambangan, juga belum tahu apakah besok Amrozi cs masih ikut salat di masjid. "Saya juga tak tahu apakah saya akan salat Jumat di sana besok," ujarnya.
Kemungkinan ditugaskan menjadi khatib, Hasim tak mau berandai-andai. Komunikasinya dengan dengan Amrozi cs sudah terputus sejak Jumat pekan lalu. "Apalagi, kabarnya sekarang mereka sudah di isolasi," kata Hasim.
Aris Andrianto