Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dipecat dari Keraton Yogya, Adik Sultan HB X: Ini Buntut Soal Sabda Raja

image-gnews
GBPH Prabukusumo. TEMPO/Arif Wibowo
GBPH Prabukusumo. TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Adik tiri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (Sultan HB X), Gusti Bendara Pangeran Hario (GBPH) Prabukusumo menilai, pemecatan yang dilakukan oleh Sultan HB X kepada diri dan adiknya dari jabatan departemen Keraton tak lain sebagai bentuk pelampiasan amarah.

Prabukusumo menduga kemarahan itu buntut dari retaknya hubungan Sultan HB X dengan para putra-putri HB IX, khususnya pasca Sabda Raja yang dinilai melanggar paugeran dikeluarkan Sultan medio 2015 silam. "Sing salah ki Ngerso Dalem kok nesu (Yang salah itu Sultan HB X kok marah)?" ujar Prabukusumo 19 Januari 2021.

Pada 19 Januari, beredar surat berlogo Keraton Yogyakarta yang ditandatangani Sultan HB X pada 2 Desember 2020 lalu. Yang isinya memberhentikan dua adik tiri Sultan HB X, GBPH Prabukusumo dan GBPH Yudhaningrat dari jabatan kepala departemen Keraton. Lalu jabatan dua departemen Keraton itu diisi dua putri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan GKR Bendara.

Prabukusumo sendiri mengaku hanya bisa bersabar saja meski surat yang diterbitkan itu menurutnya tidak sah. Sebab dalam surat itu yang menandatangani juga berbeda dengan yang mengangkatnya. Dalam surat itu Sultan memang menggunakan gelar baru hasil Sabda Raja nya sendiri yakni sebagai Hamengku Bawono Ka (Kaping) 10.

Baca: Putri Sultan HB X Sebut Pemecatan 2 Pamannya karena Menolak Bertugas Sejak 2015

Sedangkan Prabu menuturkan, jabatan dirinya dan adiknya di departemen Keraton Yogya selama ini diangkat oleh raja Keraton bergelar Hamengku Buwono, bukan Hamengku Bawono. "Yang mengangkat saya dulu ayahanda Sultan Hamengku Buwono IX, lalu diteruskan Sultan Hamengku Buwono X, Keraton Yogyakarta tidak mengenal nama Bawono," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prabu menuturkan meski dalam surat itu Sultan menyebut posisi dirinya dan adiknya 'dipun jabel kalenggahanipun' atau istilah halusnya diiistirahatkan, namun bagi Prabu itu sama saja pemecatan.

Padahal Prabu merasa diri dan adik-adiknya selama ini sudah berada di jalan yang benar dengan tidak mengakui Sabda Raja dengan alasan melanggar paugeran Keraton. "Artinya (dari pemecatan ini), wong salah tapi nggak mau ngakoni salahe, malah mecat yang mempertahankan kebenaran (orang salah tidak mau mengakui salahnya tapi malah memecat yang mempertahankan kebenaran)," kata Prabu.

Kisruh di internal Keraton Yogya ini sudah berlangsung sejak terbitnya Sabda Raja Sultan HB X medio 2015 silam. Yang akhirnya memicu polemik antar putra-putri Sultan HB IX karena menyangkut berbagai isu terkait tradisi atau paugeran Keraton khususnya dalam hal suksesi. Yakni soal isu gelar raja yang berubah sampai soal peluang raja perempuan Keraton.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pelaku Wisata hingga Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soroti Larangan Study Tour

4 jam lalu

Antrean pelajar dan wisatawan yang ingin memasuki wahana Taman Pintar, saat liburan akhir tahun 2019. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pelaku Wisata hingga Mantan Wakil Wali Kota Yogyakarta Soroti Larangan Study Tour

Menurutnya study tour memiliki efek domino pada hidupnya pariwisata sekaligus perekonomian daerah, terutama di Yogyakarta.


Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman

17 jam lalu

Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) yang kembali dihidupkan pada tahun 2024 ini pasca terhenti akibat pandemi Covid-19. Dok.istimewa
Pentas Rebon di Taman Budaya Yogyakarta Hadir Lagi, Campuran Seni Ketoprak, Teater, dan Dagelan Mataraman

Pentas Rebon kolaborasi pertunjukan seni ketoprak, teater dan Dagelan Mataraman dari komunitas budaya kabupaten/kota di Yogyakarta.


Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

1 hari lalu

Mahfud MD saat meresmikan Asrama Mahasiswa Madura di Yogyakarta yang selesai di renovasi Senin, 20 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Mahfud MD Sematkan Pepatah Sakral di Prasasti Asrama Mahasiswa Madura Yogya

Mahfud MD didapuk meresmikan asrama mahasiswa Madura Yogyakarta yang baru selesai direnovasi pada Senin 20 Mei 2024.


Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

1 hari lalu

Wisatawan masih memadati kawasan wisata Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta pada Sabtu (13/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons PHRI Yogyakarta Soal Wacana Pelarangan Study Tour

Study tour dinilai menunjuang program pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

2 hari lalu

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional, ratusan pelari diajak melintasi rute rute ikonik di kawasan Kampus UGM Yogyakarta sejauh 5 kilometer pada Ahad (19/5). Dok. Istimewa
Ratusan Pelari Diajak Susuri Spot Ikonik di Kampus UGM Yogyakarta

Event lari Pejuang Run di Yogyakarta, Ahad, 19 Mei 2024, digelar untuk menyambut Hari Kebangkitan Nasional.


Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara menikmati keindahan pura saat mengunjungi objek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Senin, 18 Maret 2024. Pulau Bali kembali dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di dunia dengan memperoleh predikat The Best Island dalam DestinAsian Readers' Choice Awards. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Bus Study Tour Pelajar Yogyakarta Tertimpa Tiang Listrik di Bali, Disdik : Tak Ada Korban

Bus study tour yang tertimpa tiang listrik itu diganti dengan unit baru yang unitnya didatangkan dari Jember Jawa Timur.


Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

3 hari lalu

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

4 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

4 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

4 hari lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.