TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Agama Kabinet Indonesia Bersatu II dan Kabinet Indonesia Kerja, Lukman Hakim Saifuddin, menilai perlu adanya inovasi yang besar di dalam tubuh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila alias BPIP.
Lukman mengatakan jika ingin Pancasila benar-benar membumi, BPIP harus berbenah dari dalam lembaga sendiri. Agar dapat lebih kreatif dalam menyampaikan pesan Pancasila.
"PR besar BPIP adalah bagaimana BPIP diisi oleh orang-orang kreatif, orang yang memang tak hanya menguasai konten, substansi kelima sila, tapi juga yang punya kreatifitas tinggi mentransformasikan itu," kata Lukman dalam Dialog Kebangsaan Tempo, Selasa, 21 Juli 2020.
Lukman mengatakan sebagai negara dengan kondisi geografis yang luas dan populasi yang sangat besar, BPIP perlu hadir untuk mensosialisasikan Pancasila sebagai faktor yang merangkai, merajut, dan menjalin keragaman budaya Indonesia. Yang menjadi tantangan saat ini, adalah bagaimana menyampaikan pesan ini kepada kaum milenial yang jumlahnya semakin besar.
"Bayangan saya, di BPIP itu diisi oleh kalangan budayawan, seniman, anak muda. Anak-anak penuh kreatifitas tinggi yang kemudian bisa menerjemahkan Pancasila itu dalam konteks kekinian," kata Lukman.
Baca juga:
Lukman mengatakan BPIP harus dapat melihat bahwa metode sosialisasi lewat dialog yang terkesan indoktrinasi, sudah tak akan lagi masuk ke generasi milenial. Ia menyebut anak muda sudah tak lagi menerima pola diceramahi untuk meresapi sebuah nilai.
"Harus digali dari mereka sendiri. Mereka punya caranya sendiri melihat realitas," kata Lukman Hakim lagi.