Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Diminta Tak Bubarkan Badan Restorasi Gambut

image-gnews
Warga dan Fasdes cek alat TMA utk deteksi dini kekeringan lahan gambut.
Warga dan Fasdes cek alat TMA utk deteksi dini kekeringan lahan gambut.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat, Daniel Johan, berharap pemerintah mengkaji seksama rencana membubarkan Badan Restorasi Gambut. Daniel menilai BRG memiliki kontribusi nyata terhadap upaya penyelamatan gambut serta edukasi masyarakat sehingga layak dipertahankan.

"Dari aspek lingkungan, keberadaan BRG sudah tepat, belum lagi kita bicara pemberdayaan masyarakat desa di dalam kawasan gambut," kata Daniel kepada Tempo, Sabtu malam, 18 Juli 2020.

Daniel mengatakan BRG menjalankan peran edukasi, mendistribusikan pengetahuan dan praktik terbaik pengelolaan lahan gambut tanpa bakar, terutama di kawasan yang masyarakatnya bertani di lahan gambut. Ia berpendapat upaya ini baik untuk mengurangi dampak bencana kabut asap.

"Peran setingkat badan yang berdiri sendiri sangat diperlukan, karena masalah gambut ini adalah masalah spesifik, menjadi perhatian dunia internasional," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa asal Kalimantan Barat ini.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan ada 18 lembaga yang dipertimbangkan untuk dibubarkan. Kemudian, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut Badan Restorasi Gambut termasuk dalam daftar.

"Untuk BRG kan sementara ini perannya cukup bagus dalam menangani restorasi gambut. Tapi nanti juga akan dilihat, apakah cukup ditangani BNPB saja atau bagaimana," ujar Moeldoko, Selasa, 14 Juli 2020.

Kepala BRG Nazir Foead mengaku belum ada informasi dari Istana kepada lembaganya terkait kelanjutan BRG. Namun dalam rapat terbatas 23 Juni lalu, kata dia, Jokowi memerintahkan BRG untuk membasahi dan memantau kebasahan gambut.

Foead juga berujar BRG fokus menyelesaikan target kerja 2020. Area gambut non-konsesi yang sudah direstorasi seluas 778.181 hektare di tujuh provinsi atau 89 persen dari target seluas 890.241 hektare.

Adapun untuk target restorasi di area konsesi perkebunan, BRG mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pertanian dengan melakukan supervisi teknis hingga sudah mencapai 80 persen dari target. "Dan terus memfasilitas para kader gambut yang sudah berjumlah 12.000 lebih di tingkat tapak untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga ekosistem gambut," kata Foead kepada Tempo, Jumat lalu.

Foead mengatakan sejak dibentuk pada 2016 hingga Juni 2020, BRG menggunakan anggaran sebesar Rp 1,04 triliun. Sebagian besar anggaran digunakan untuk program di tingkat tapak. Adapun untuk gaji pegawai dan operasional kantor hanya sekitar 10 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam anggaran tahunan, kata Foead, biasanya 50 persen anggaran disalurkan kepada pemerintah provinsi untuk aksi restorasi gambut bersama unsur masyarakat di desa. Sehingga BRG hanya mengelola 50 persen dan sebagian besarnya untuk program di tingkat tapak.

Meski begitu, Foead mengatakan hanya bisa menunggu keputusan Jokowi. Ia mengatakan BRG tetap bekerja seoptimal mungkin untuk saat ini.

"Sebagai pembantu Presiden tentu kami selalu siap jalankan apa pun perintah beliau. Mari kita tunggu keputusan Presiden," kata Foead.

BRG mendapat dukungan dari beberapa kelompok masyarakat. Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) Kalimantan Barat, misalnya, berharap Jokowi tak membubarkan badan adhoc yang dibentuk sejak 2016 ini.

"Keberadaan BRG masih sangat dibutuhkan untuk menjamin kawasan hidrologis gambut tetap terjaga dan masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari kawasan itu," kata Ketua DPW Gerbang Tani Heri Mustari, Kamis, 16 Juli 2020.

Manajer Kampanye Pangan, Air, dan Ekosistem Esensial Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Wahyu Perdana tak terlalu mempersoalkan keberlanjutan kelembagaan adhoc BRG. Wahyu mengatakan evaluasi kelembagaan hal jamak dalam pemerintahan.

Namun lebih jauh dari itu, ia mengingatkan kerja-kerja penyelamatan ekosistem gambut juga tanggung jawab pemerintah secara keseluruhan. Menurut Wahyu, hingga saat ini masih minim evaluasi terkait restorasi ekosistem gambut di lahan konsesi.

Sebaliknya, pemerintah malah mencetak sawah di lahan gambut di Kalimantan Tengah. Wahyu pun menilai Presiden Jokowi dan jajarannya hanya mencari pembenaran untuk melakukan monokultur skala luas oleh korporasi, tanpa mengedepankan upaya pemulihan ekosistem gambut.

"Selamat putusan MA terkait karhutla di gambut tidak dipenuhi, konsesi yang gambutnya terbakar tidak dicabut izinnya, dan tidak membatalkan proyek-proyek yang mengancam gambut, pemerintah tidak pernah serius melindungi ekosistem gambut," ujar Wahyu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

2 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.


Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

2 jam lalu

Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2023. Dalam kunjungan ini akan disepakati beberapa perjanjian yang penting dalam pemajuan hubungan bilateral RI-Iran dan beberapa MoU terutama di bidang ekonomi dan juga penanganan narkotika. TEMPO/Subekti.
Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.


Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

4 jam lalu

Berbagai kalangan mendesak Jokowi agar memilih anggota pansel calon pemimpin KPK yang berintegritas.
Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.


Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

4 jam lalu

Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada warga lanjut usia (Lansia) di Lapangan Jagung, Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu, 25 September 2021. Kunjungan tersebut untuk meninjau Vaksinasi Tanah Sereal Bangkit Menuju Zona Hijau untuk 1.000 warga. TEMPO/Daniel Christian D.E
Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.


Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

5 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi mencium Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. Semasa hidupnya, Raisi dipandang sebagai sosok yang dijagokan untuk menggantikan Pemimpin Iran tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.  REUTERS/Brendan McDermid
Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.


Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

6 jam lalu

Prabowo Subianto. FOTO/Instagram/prabowo
Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.


Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

6 jam lalu

Suasana di depan Gedung KPK/Tempo/Mirza Bagaskara
Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.


Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

8 jam lalu

Luhut Binsar menjemput Elon Musk di Bandara pagi ini untuk membahas beberapa agenda. Salah satunya meresmikan layanan internet Starlink (Instagram)
Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.


Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

9 jam lalu

Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Senin, 20 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.


Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

10 jam lalu

Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani disambut Presiden Jokowi dalam cara jamuan santap malam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Ahad malam, 19 Mei 2024. Foto Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.