Pada Sabtu (20/9), pihak yang bertikai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla. "Pertemuan itu dilakukan dalam rangka peran Indonesia sebagai fasilitator pertemuan antara pemerintah Pemerintah Thailand dengan tokoh-tokoh Thailand Selatan," kata Dino dalam siaran persnya, yang diterima Tempo.
Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal mengatakan mediasi diawali dengan pertemuan antara delegasi pemerintah Thailand dengan Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Sabtu pagi. Delegasi Thailand dipimpin oleh Jenderal Khwanchart Klahan.
Ia melanjutkan pertemuan itu untuk mencari solusi politik damai terhadap konflik di Thailand Selatan. Dalam pertemuan itu Presiden berbagi pengalaman dan pelajaran dari penanganan konflik Aceh dan memberi sejumlah masukan pada Jenderal Klahan.
"Presiden menekankan bahwa setiap konflik betapapun sulitnya, pasti ada solusinya," katanya. Dino menambahkan Presiden juga memberi apresiasi terhadap peran aktif pemerintah Thailand dalam implementasi MOU Helsinski melalui misi monitoring Aceh.
Pertemuan pendahuluan itu dilanjutkan dengan pertemuan mediasi di ruang Bung Karno, Istana Bogor, pada siang harinya. Dalam pertemuan itu Wakil Presiden Kalla berperan sebagai mediator antara Pemerintah Thailand dengan tokoh-tokoh Thailand Selatan. Pemerintah Thailand diwakili oleh lima orang delegasi. Rencananya, pertemuan akan berlangsung selama dua hari hingga Minggu (21/9).
"Presiden telah menugaskan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membantu pertemuan mengenai konflik Thailand Selatan," kata Dino. "Namun mengingat sensitivitas pertemuan di Istana Bogor itu, pada saat ini hanya demikian yang dapat disampaikan."
Dino mengatakan Presiden juga akan melakukan komunikasi dengan Perdana Menteri Somchai Wongsawat, yang baru saja dilantik. Somchai adalah saudara ipar mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra. Somchai Wongsawat, pria berusia 61 tahun itu menggantikan Samak Sundaravej yang dicopot dari jabatannya.
Ninin Damayanti