TEMPO.CO, Bangkok - Pariwisata menjadi salah satu bahan pembicaraan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-Ocha. Malah Kalla mengaku sudah ada kesepakatan kerja sama di bidang Pariwisata.
"Kami setuju adanya kerja sama dan investasi di bidang pariwisata," ujar Kalla saat dicegat awak media setelah bertemu dengan Prayut Chan-Ocha di Government House of Thailand, Ibu Kota Bangkok, Kamis, 23 Maret 2017.
Baca: 2,5 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Publik Merasa Puas 64,4 Persen
Kalla bahkan menuturkan kerja sama itu bisa dikembangkan menjadi kerja sama yang sifatnya trilateral alias melibatkan tiga negara. Salah satu negara yang potensial untuk diajak bekerja sama di bidang pariwisata adalah Malaysia.
Adapun pembahasan kerja sama tersebut, ucap Kalla, akan melibatkan masing-masing menteri pariwisata dari ketiga negara. Fokusnya adalah bagaimana agar pariwisata ketiga negara bisa sama-sama maju dengan mempelajari kelebihan dan kekurangan masing-masing negara.
"Intinya, bagaimana pariwisata Indonesia bisa maju, pariwisata negara lain juga bisa maju. Jadi kami pelajari," katanya.
Simak pula: Jusuf Kalla Terima Gelar Honoris Causa dari Putri Kerajaan Thailand
Pariwisata memang menjadi salah satu fokus pemerintah Indonesia sejak tahun lalu. Pemerintah ingin jumlah wisatawan Indonesia bisa bertambah dari 9 juta pada 2016 menjadi 20 juta pada 2019.
Langkah awal yang dilakukan Indonesia adalah mengembangkan sepuluh destinasi wisata baru. Beberapa di antaranya Danau Toba, Wakatobi, Pulau Komodo, Labuan Bajo, Mandalika, dan Nusa Tenggara Timur.
Sebagai catatan, Malaysia saat ini sudah didatangi 24 juta wisatawan mancanegara tiap tahun. Sementara itu, Thailand sudah mencapai 29 juta wisatawan.
ISTMAN M.P.