TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Sosial turun ke lapangan memastikan seluruh masyarakat terdampak Covid-19 mendapatkan bantuan sosial atau bansos dari pemerintah.
"Presiden memerintahkan Kemensos untuk menyisir warga miskin dan warga terdampak yang belum mendapatkan bansos," ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman hari ini, Selasa, 9 Juni 2020.
Fadjroel menyampaikannya menyusul hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut mayoritas publik menilai bansos tidak tepat sasaran.
Menurut Fadjroel, dalam dalam setiap rapat terbatas Presiden Jokowi selalu mengingatkan kabinet agar penyaluran bansos betul-betul tepat sasaran. Presiden pun selalu meminta Menko PMK Muhadjir Effendy dan Mensos Juliari Batubara turun ke lapangan untuk mengatasi masalah.
Berdasarkan hasil survei anyar itu, sebanyak 60,3 persen masyarakat menyebut bansos tidak tepat sasaran dan 29,7 persen menyebut bansos tepat sasaran. Sisanya, 10 persen, responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Survei menunjukkan warga Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur lebih banyak yang menyebut bansos tidak tepat sasaran.
Adapun masyarakat Jawa Tengah juga cenderung menyebut bansos tidak tepat sasaran. Sedangkan mayoritas masyarakat DKI Jakarta menyebut bahwa pembagian bansos sudah tepat sasaran.
Ihwal masih ketidaksesuaian data bansos, ujar Fadjroel, Kementerian Sosial telah memberikan fleksibilitas pada RT/RW, pemerintah desa, dan pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah agar masyarakat terdampak Covid-19 mendapatkan bansos.
"Kami berharap, tidak ada warga miskin dan warga terdampak yang tertinggal," ujar Fadjroel.