TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengaku telah berdiskusi dengan ketua umumnya, Prabowo Subianto, yang dicalonkan untuk kembali memimpin partai selama lima tahun mendatang. Sandiaga bercerita ia bertemu empat mata dengan Prabowo sekitar akhir Februari atau awal Maret lalu.
"Dia (Prabowo) merasa ada keinginan dari daerah dan menanyakan pendapat saya, termasuk juga keinginan dari beberapa pemangku kepentingan," kata Sandiaga dalam diskusi virtual bersama wartawan, Senin, 8 Juni 2020.
Partai Gerindra telah menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) pada Kamis pekan lalu, 4 Juni 2020. Dalam rapimnas yang digelar secara virtual itu, sebanyak 34 dewan pimpinan daerah meminta Prabowo kembali menjadi ketua umum.
Kepada Prabowo dalam pertemuan empat mata itu, Sandiaga mengatakan Gerindra memerlukan stabilitas kepemimpinan di tengah pandemi Covid-19 dan dalam menghadapi krisis ekonomi yang mungkin muncul. Dia mengatakan akan sangat bijak jika Prabowo mempertimbangkan hal tersebut. "Kita membutuhkan satu kepastian dan satu stability in our leadership," ujar pasangan calon wakil presiden Prabowo di Pilpres 2019 ini.
Di ujung rapimnas, lanjut Sandiaga, Prabowo menerima pencalonan dirinya sebagai mandat dan perintah partai. Pengukuhan Prabowo sebagai ketua umum Gerindra periode 2020-2025 akan dilakukan melalui mekanisme kongres.
Selain mendorong Prabowo melanjutkan kepemimpinan, Sandiaga berujar para ketua DPD juga melaporkan perkembangan terkait Covid-19 di daerah masing-masing. Mereka juga berpendapat soal parliamentary dan presidential threshold.
Para pimpinan partai di daerah juga mendesak agar kongres segera digelar. Menurut Sandiaga, kongres kemungkinan juga akan digelar secara virtual. "Tapi perlu digarisbawahi ini merupakan pandangan saya pribadi sebagai peserta rapimnas. Posisi Gerindra akan disampaikan jubir-jubir yang sudah ditunjuk oleh partai," ucap Sandiaga.