TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan kader Partai Persatuan Pembangunan meriung di rumah mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz, Jalan Patra Kuningan XV, Jakarta Selatan, pagi tadi, Ahad, 17 November 2019.
Para kader Partai Kabah datang setelah digalang oleh kader senior PPP dari Jawa Tengah, Ahmad Muqowam.
Di hadapan para kader PPP, Hamzah Haz menceritakan kecemasannya ihwal eksistensi PPP. Dia menyinggung turunnya perolehan kursi PPP di Dewan Perwakilan Rakyat setelah Pemilu 1999.
"PPP kalau tidak diselamatkan, ya barangkali yang akan datang enggak ada lagi PPP," ujar Hamzah Haz.
PPP mendapatkan 58 kursi di DPR hasil Pemilu 1999 dan 2004. Namun jumlah kursi terus merosot menjadi 38 pada Pemilu 2009 lalu naik sedikit menjadi 39 kursi di Pemilu 2014. Namun, dari hasil Pemilu 2019, kursi PPP di DPR anjlok menjadi 19.
"Allahualam bagaimana nanti (suara PPP hasil) Pemilu 2024," ucap mantan Wakil Presiden itu.
Hamzah berharap PPP menjadi besar lantaran satu-satunya partai Islam yang mewakili semua kalangan di Indonesia. Berbeda dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjadi kanal Nahdlatul Ulama (NU) atau Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir dari Muhammadiyah.
Dia juga menyinggung perolehan kursi PPP yang turun drastis di DPRD DKI Jakarta, yang tinggal 1 hasil Pemilu 2019. Semula, dari Pemilu 2014, PPP memiliki 10 wakil di DPRD DKI.
Dia menerangkan bahwa sudah memberi tahu Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa agar segera membenahi PPP. Hamzah mengatakan dia termasuk menanyakan kejelasan posisi kedua kubu di PPP.
Hamzah Haz, yang pernah menjabat Ketua umum PPP dua periode, bahkan sudah menanyakan hal tersebut kepada pimpinan masing-masing kubu itu, yakni Suharso dan Humphrey Djemat, dalam pertemuan kemarin, Sabtu, 16 November 2019.
"Kemarin sore tiba-tiba Humphrey dan Suharso datang ke saya. 'Pak Hamzah, masalah kami sudah selesai, nanti kalau muktamar kita menjadi satu'," kata Hamzah menirukan ucapan keduanya.
Humphrey Djemat meengklaim sebagai ketua umum pengganti Djan Faridz, hasil Muktamar PPP di Jakarta. Sedangkan Suharso adalah Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP pengganti Romahurmuziy, yang terpilih di Muktamar PPP Surabaya.
Romahurmuziy dicopot karena menjadi tersangka kasus suap yang tengah ditangani KPK.