TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan akan menelepon langsung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md untuk menanyakan langsung mengenai isu pencekalan terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. "Nanti saya tanya Pak Mahfud, saya telepon. Pak Mahfud kan seharusnya akrab sama Habib Rizieq Shihab," kata politikus PDIP ini di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa, 12 November 2019.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon juga meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meluruskan isu itu dalam rapat kerja Komisi I dengan Menteri Luar Negeri di DPR. "Ibu, ini titipan. Mohon penjelasan terkait status pencekalan Saudara Habib Rizieq. Terima kasih, Bu," kata Effendi Simbolon.
Wakil Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya mengatakan, Retno akan menjawab isu itu secara tertutup. "Tadi sudah disampaikan Ibu Menteri, akan dijawab secara tertutup," ujar Riefky selaku pimpinan sidang hari ini.
Dalam video YouTube di Chanel Front TV, yang ditayangkan dalam telekonferensi pada acara Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI 8 November 2019, Rizieq menunjukkan dua lembar kertas yang disebutnya sebagai surat pelarangan keluar dari Arab Saudi terhadap dirinya. Kertas pertama disebut Rizieq berisi salinan visa dan kertas kedua berisi salinan surat pencegahan dirinya ke luar negeri.
Saat Rizieq Shihab membacakan isi kertas yang kedua, ia mengatakan di dalamnya ada alasan pemerintah Arab mencegahnya karena alasan keamanan. Ia menuding pemerintah Indonesia selalu menghalanginya untuk pulang ke Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengaku tak mengetahui isu permintaan untuk mencekal Rizieq Shihab kepada pemerintah Arab Saudi. Ia malah mempertanyakan kebenaran kabar itu. "Saya tanya-tanya semuanya, enggak ada yang tahu tuh surat itu. Kirimkan saja ke saya, bisa fotokopinya, kan gampang," kata Mahfud saat ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 11 November 2019.