Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HOS Tjokroaminoto, Priyayi yang Rela Bunuh Diri Kelas

image-gnews
Suasana Diskusi Public bertajuk Membedah Pemikiran HOS Tjokroaminoto : Islam, Politik dan Negara yang digelar Tempo bekerjasama  dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Sabtu 26 Oktober 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono
Suasana Diskusi Public bertajuk Membedah Pemikiran HOS Tjokroaminoto : Islam, Politik dan Negara yang digelar Tempo bekerjasama dengan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Sabtu 26 Oktober 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

Sulit membayangkan, Sneevliet yang kencang dengan pemikiran kirinya bersedia bergabung dalam Sarekat Islam dan ikut berada dibarisan di bawah kepemimpinan Tjokroaminoto.

Bonnie menduga sifat ekletik menonjol dari Tjokro di masanya itu karena tokoh kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882, itu pribadi sinkretis. Ia lahir sebagai generasi di mana tengah terjadi pembangunan berbagai macam kultur sehingga bisa melihat dunianya berwarna warni.

Dalam pergerakannya, Tjokro pun menjadi guru berpengaruh bagi sederet tokoh Indonesia yang pernah tinggal bersamanya. Mulai dari Soekarno yang mewakili golongan nasionalis, Musso-Alimin mewakili komunis, dan Kartosoewirjo pengusung ideologi Islam.

Namun, ujar Bonnie, masuknya berbagai elemen ke tubuh Sarekat Islam saat itu dalam perjalananya membuahkan terbentuknya kutub-kutub yang saling berlawanan karena terlalu otonom.

Salah satu kutub kuat yang terbentuk misalnya dari Sarekat Islam Semarang yang terpengaruh gagasan gagasan aliran kiri yang dipengaruhi ISDV yang di bawa Sneevliet. Kuatnya kelompok ini karena mengambil isu-isu populis saat itu seperti perjuangan buruh dan mengorganisir mogok.

Kelompok yang melahirkan tokoh seperti Semaun, Muso, dan Tan Malaka ini lalu menentang Tjokroaminto yang membawa Sarekat Islam mengambil jalan kooperatif lewat perjuangan parlementer dengan cara bergabung ke dalam Volksraad atau dewan rakyat pemerintah Hindia Belanda saat itu.

Tjokro menyadari organisasinya dalam bahaya sampai sakhirnya pada 1921 ia masuk penjara dan setelah keluar menulis buku berjudul Sosialisme Islam.

Bonnie menilai sikap Tjokro lewat buku yang ditulisnya merupakan sikap politiknya yang prihatin melihat organisasinya di ujung tanduk dengan munculnya kutub-kutub seperti Sarekat Islam merah, putih, dan lainnya yang saling bertentangan. Hingga akhirnya kutub-kutub itu benar-benar terpecah belah.

Redaktur Khusus Tempo Gendur Sudarsono yang membuka diskusi publik itu menuturkan sosok dan pemikiran Tjokroaminoto masih cukup relevan untuk digaungkan lagi kepada generasi milenial saat ini sebagai satu referensi sejarah.

“Tjokro sosok yang sangat unik karena ia adalah gurunya para tokoh nasional, kiprahnya layak untuk terus didiskusikan dan menjadi inspirasi,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

5 November 2023

H. Agus Salim. Wikipedia.com
Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

Mengapa H. Agus Salim dijuluki the Grand Old Man? Apa pula hubungannya dengan RA Kartini dan HOS Tjokroaminoto?


Profil Ulama Besar Asal Ponorogo KH Hasan Besari, Kakek HOS Tjokroaminoto Guru Ronggowarsito

23 September 2023

KH Hasan Besari ulama besar Ponorogo. istimewa
Profil Ulama Besar Asal Ponorogo KH Hasan Besari, Kakek HOS Tjokroaminoto Guru Ronggowarsito

KH Hasan Besari dikenal sebagai ulama besar asal Ponorogo pada abad ke-19 yang juga pengasuh Pondok Pesantren Gebang Tinatar.


Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

25 Juli 2023

Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi
Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

42 tahun lalu, Buya Hamka berpulang. Ini saat-saat terakhir eks Ketua MUI dan penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.


Ganjar Pranowo Dijadwalkan Kunjungi Rumah Lahir Sukarno dan Rumah Tjokroaminoto di Surabaya

4 Mei 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa pendukungnya usai berolahraga di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 30 April 2023. Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu berolahraga dengan ditemani sejumlah pendukungnya. TEMPO/Desty Luthfiani
Ganjar Pranowo Dijadwalkan Kunjungi Rumah Lahir Sukarno dan Rumah Tjokroaminoto di Surabaya

Kunjungan Ganjar Pranowo ini yang pertama kali di Surabaya sejak ditetapkan sebagai calon presiden oleh Megawati Soekarnoputri.


Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

29 Januari 2023

Pengunjung mengamati koleksi yang terdapat di Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No 29, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 Januari 2019. Museum ini berisi foto dan narasi yang menjelaskan sejarah HOS Tjokroaminoto, termasuk beberapa barang dan profil para penghuninya.  ANTARA
Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

Liburan bermanfaat dan ramah di kantong di Surabaya bisa kunjungi sejumlah museum berikut ini.


Hari Ini 17 Desember Bapak Bangsa HOS Tjokroaminoto Wafat, Di Mana Makamnya?

17 Desember 2022

HOS Tjokroaminoto. Wikipedia
Hari Ini 17 Desember Bapak Bangsa HOS Tjokroaminoto Wafat, Di Mana Makamnya?

Hari ini 17 Desember, genap 88 tahun HOS Tjokroaminoto pemimpin Sarekat Islam dan bapak Bangsa wafat di usia 52 tahun. Di mana makamnya?


Para Pemeran Pahlawan Nasional: Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim

17 Agustus 2022

Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Sleman, Yogyakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Para Pemeran Pahlawan Nasional: Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim

Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim memerankan tokoh pahlawan nasional dalam film. bahkan Reza, pernah memerankan beberapa tokoh bangsa.


Sepak Terjang HOS Tjokroaminoto Dirikan Sarekat Islam Lalu Menjadi Tokoh Kemerdekaan

16 Agustus 2022

HOS Tjokroaminoto. Wikipedia
Sepak Terjang HOS Tjokroaminoto Dirikan Sarekat Islam Lalu Menjadi Tokoh Kemerdekaan

Tulisan yang Tjokroaminoto tuangkan dalam Bintang Soerabaja adalah kritik untuk pemerintah Hindia Belanda.


HUT RI ke-77, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat Bikin Diskusi dan Nobar Film Tjokroaminoto

9 Agustus 2022

Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Sleman, Yogyakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
HUT RI ke-77, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat Bikin Diskusi dan Nobar Film Tjokroaminoto

Literasi dan nobar film Tjokroaminoto itu untuk memperingati HUT RI ke-77 sekaligus membahas kontribusi Lombok terhadap kemerdekaan Indonesia.


4 Destinasi Wisata Sejarah Gratis Biaya Masuk di Kota Surabaya

26 Juli 2022

Tampak depan Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No 29, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 Januari 2019. Museum ini berbentuk arsitektur khas Jawa dengan dua lantai yakni lantai bawah sebagai tempat tinggal keluarga HOS Tjokroaminoto dan lantai dua yang difungsikan sebagai kamar indekos. ANTARA
4 Destinasi Wisata Sejarah Gratis Biaya Masuk di Kota Surabaya

Berbagai destinasi wisata Surabaya memiliki nilai sejarah, dapat Anda kunjungi secara cuma-cuma alias gratis tiket masuk. Mana saja?