Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

image-gnews
H. Agus Salim. Wikipedia.com
H. Agus Salim. Wikipedia.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 4 November, merupakan hari wafatnya tokoh nasional Haji Agus Salim, pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan seorang diplomat, jurnalis, dan negarawan Indonesia. Ia sempat sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia pada awal-awal masa kemerdekaan.

Mengutip buku H. Agus Salim (1884-1954): Tentang Perang, Jihad dan Pluralisme karya St Sularto, Agus Salim mendapat julukan sebagai “The Grand Old Man” karena kepiawaiannya dalam melakukan perundingan dengan negara-negara Arab serta memimpin delegasi Indonesia di forum PBB pada 1947.

Profil Agus Salim

Agus Salim lahir dengan nama Masjhoedoelhaq Salim pada 8 Oktober 1884 di Desa Koto Gadang, Bukittinggi. Nama lahirnya, yang berarti “pembela kebenaran”, diubah menjadi Agus Salim di awal masa kecilnya. Ia merupakan anak dari keluarga terpandang. Ayahnya, Sutan Mohammad Salim, adalah seorang jaksa dan hakim kolonial di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Karena status sosialnya, Agus Salim memiliki akses yang luas terhadap pendidikan. Ia menempuh pendidikan dasar di Europeesche Lagere School, yang pada saat itu dianggap sebagai hak istimewa bagi anak non-eropa. Kemudian ia melanjutkan studinya di Hogere Burgerschool di Batavia. Agus Salim lulus dengan skor tertinggi di seluruh Hindia Belanda.

Mengutip catatan Majalah Tempo, Agus Salim sempat gagal mendapatkan beasiswa untuk belajar kedokteran di Belanda. Mulanya RA Kartini berniat menawarkan untuk menunda beasiswanya untuk dialihkan ke Agus Salim, tetapi itu ditolaknya. Agus Salim menganggap apabila ia menggantikan posisi RA Kartini, maka itu artinya beasiswa yang didapatkan bukan berasal dari niat baik Belanda. Pada titik inilah Agus Salim mulai mengubah halauan hidupnya.

Pada 1905, C.S. Hurgronje, seorang admistrator kolonial terkemuka membawa Agus Salim meninggalkan Hindia Belanda untuk bekerja sebagai penerjemah dan sekretaris di konsulat Belanda di Jeddah. Di sana, ia menangani urusan haji.

Usai dari situ, Agus Salim kembali ke Hindia Belanda pada 1911. Ia kemudian mengejar karier di bidang jurnalisme. Ia menerbitkan karya-karyanya di sejumlah surat kabar seperti Hindia Baroe, Fadjar Asia, dan Moestika.

Menjadi wartawan dan editor harian Neratja selama setahun, bekerja di Balai Pustaka hingga 1919, lalu menjadi redaktur Bataiaasch Nieuwsblad. Selain itu, ia juga mendirikan sekolah Hollandsche Indische di kampung halamannya, meski setelah itu ditinggal untuk kembali ke Jawa.

Salim merupakan salah satu pendukung paling vokal dari gerakan nasionalis Indonesia yang berkembang, pada periode yang dikenal sebagai kebangkitan nasional. Ia juga aktif di Sarekat Islam dan disebut-sebut sebagai tangan kanan HOS Tjokroaminoto.

Pada 1921-1924, Ia menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) sebagai wakil Sarekat Islam. Agus Salim bersama H.O.S Tjokroaminoto menerbitkan harian Fadjar Asia, lalu memimpin harian Mustika di Yogyakarta pada 1931-1932. Pada 1933, ia menjadi Ketua Dewan Partai Sarekat Islam Indonesia, tetapi tiga tahun kemudian keluar dan mendirikan Partai Penyadar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sempat nonaktif dari politik dan berdagang arang pada 1940-1945, Agus Salim kembali aktif ke dunia politik ketika masa-masa jelang kemerdekaan. Ia bahkan ditunjuk menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Agus Salim ditunjuk sebagai delegasi Indonesia dalam sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Succes, New York pada 14 Agustus 1945. Dalam sidang ini, Agus Salim dan tim delegasi Indonesia mengungkapkan data dan fakta peristiwa Agresi Militer belanda I. Berkat paparan Agus Salim dan tim delegasi, Indonesia berhasil mendapatkan dukungan dari mayoritas peserta sidang PBB terkait permasalahan Agresi Militer Belanda I.

Ia juga kemudian diamanahi sebagai wakil Indonesia dalam perundingan pendahuluan antara Indonesia dan Belanda di Jakarta. Perundingan ini berlangsung pada 23 Oktober 1945 untuk membahas konflik antara Indonesia dan Belanda pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Dalam perundingan ini, Agus Salim mengungkapkan argumen bahwa Indonesia bukan bagian dari Kerajaan Belanda. Argumen tersebut didasarkan pada realita bahwa Belanda telah kalah perang dan menyerah kepada Jepang pada 1942. Maka dari itu, menurutnya, Belanda tidak memiliki dasar kekuasaan atas Indonesia.

Agus termasuk salah satu tokoh yang berjasa bagi terciptanya pengakuan kedaulatan Indonesia dari negara-negara Timur Tengah. Mengutip jurnal Diplomasi RI di Mesir dan Negara-Negara Arab pada tahun 1947 karya Suranta Abd. Rahman, pemerintah Indonesia menunjuk Agus Salim sebagai ketua dalam misi diplomatik Indonesia ke negara-negara Arab pada April-Juli 1947.

Misi ini bertujuan untuk menghimpun pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara-negara Arab. Selain itu, Indonesia juga memiliki kepentingan untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara Arab demi menghadapi sidang Dewan Keamanan PBB pada Agustus 1947.

Pada kesempatan itu, Agus Salim berhasil memimpin tim delegasi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari negara Mesir, Suriah, Lebanon, Arab Saudi, dan Yaman. Hasil ini tidak terlepas dari kemampuan penguasaan bahasa Arab serta keahlian argumentasi Agus Salim.

H. Agus Salim wafat pada 4 November 1954 pukul 14.42 di Rumah Sakit Umum Jakarta setelah sakit beberapa hari. Ia dimakamkan keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Pada 27 Desember 1961, Agus Salim ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan.

HATTA MUARABAGJA  | M. RIZQI AKBAR | NAUFAL RIDHWAN ALY 

Pilihan Editor: Hari-hari Terakhir Agus Salim: Tinggalkan Jabatan Mengabdikan Diri untuk Islam

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

13 jam lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

15 jam lalu

Museum of Islamic Art Qatar (Dok. Museum of Islamic Art)
Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.


Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

15 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

1 hari lalu

Aktivis HAM saat menghadiri acara Koalisi Musisi Untuk Gaza'STOP GENOSIDA PALESTINA' di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Dalam aksinya para Aktivis HAM menuntut gencatan senjata dan kemerdekaan absolut Palestina dari okupansi Israel dan kroninya. TEMPO/Subekti.
Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

3 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

3 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

3 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.