TEMPO.CO Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan keterlibatan tangan-tangan asing dalam kerusuhan yang melanda Papua dan Papua Barat.
"Ya ada (keterlibatan asing). Kami tahulah, kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional," kata Tito Karnavain di Polda Metro Jaya hari ini, Minggu, 1 September 2019.
Dia belum menjelaskan detail kelompok asing yang dimaksud berikut perannya dalam rusuh di Papua. Dia hanya menerangkan sedikit bagaimana menanganinya.
"Jadi kami harus menanganinya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri) dan jaringan intelijen."
Melengkapi penjelan Tito Karnavian, Kepala Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menerangkan kelompok lokal yang terlibat kerusuhan di Papua mempunyai koneksi dengan kelompok di luar negeri. Tapi dia tidak menyebut dari negara mana. "Penanganannya harus komprehensif."
Menurut dia, Intelijen dan sejumlah kementerian sudah bekerja untuk mengungkapnya. Dia memastikan penyelesaian masalah ini juga melibatkan diplomasi antarnegara.
"Pihak-pihak yang diduga menggerakkan sudah dipetakan dan sedang didalami. Kalau misalnya terbukti secara hukum, tentunya akan ditindak," ujar Iqbal.
Sebelumnya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan ada akun asing di media sosial yang sengaja menebarkan berita bohong atau hoaks tentang kondisi di Papua.
Berdasarkan penelusuran, pelaku bisa perorangan atau kelompok. "Jadi kami tidak boleh langsung menuduh," ujar dia di Kantor Kemenkopolhukam pada Jumat lalu, 30 Agustus 2019.
Menteri Koordinator Polhukam Wiranto menuturkan ada provokator dalam demonstrasi di Papua dan Papua Barat. Ia mengklaim sudah mengantongi nama-nama para provokator tersebut.
"Saat terima laporan dari Kapolri, Panglima, dan Kepala BIN, memang kerusuhan ini ada yang menunggangi, komporin, provokasi," kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2019.
Dalang kerusuhan di Papua, dia menerangkan, sengaja mendorong agar terjadi kekacauan di Bumi Cendrawasih.
"Kami tahu siapa yang akan mendapat keuntungan dari kerusuhan dan kita peringatkan, siapapun dia hentikan itu. Karena itu hanya ingin membuat suasana instabil," ujarnya.
M. YUSUF MANURUNG | DEWI NURITA