TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, membagi tugas kepada dua wakilnya, yakni Bima Arya dan Ribka Haluk. Bima Arya ditugaskan mengawasi soal data kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil), sementara Ribka mengurusi perihal Papua.
"Ini kami bagi tugas, ada dua wamen," kata Tito dalam rapat kerja bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Oktober 2024.
Tito mengatakan, penunjukan Bima Arya sebagai Koordinator Pengawas Dukcapil untuk memastikan agar data kependudukan dan pencatatan sipil bisa berjalan optimal, di tengah kejar target digitalisasi sistem pemerintahan. “Karena Dirjen Dukcapil sekarang jadi Pj Gubernur DKI, saya minta untuk beliau menjadi Koordinator Pengawas Kedukcapilan, yang sekarang lagi diberi tugas besar untuk menjadi platform utama digitalisasi pemerintahan,” ujar Tito dalam rapat.
Tak hanya itu, Tito menunjuk Bima Arya menjadi koordinator untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan. “Kemudian juga Pak Bima Arya saya akan tugaskan menjadi koordinator dan pengawas politik dan pemerintahan, Ditjen Politik dan Pemerintahan. Di antaranya yang penting sekali, yang sekarang dalam jangka pendek adalah masalah monitoring desk Pilkada,” kata dia.
Tito juga meminta Bima Arya ikut mengkaji rencana revisi undang-undang (UU) terkait politik melalui metode omnibus law, seperti yang direncanakan DPR. “Ini tugasnya Pak Bima Arya karena beliau punya passion di situ, PhD-nya di bidang itu dan juga ketua asosiasinya. Jadi, beliau akademik sekaligus praktisi,” ujarnya.
Kemudian, Bima Arya juga ditunjuk menjadi juru bicara Kemendagri. Penunjukan ini, kata Tito, bertujuan untuk membantu tugas pusat penerangan (Puspen) Kemendagri dalam menyampaikan informasi.
“Kemudian beliau saya tugaskan juga, karena kami enggak memiliki Puspen, tidak memiliki juru bicara, saya bilang Pak Bima Arya kan punya passion juga di bidang itu, jadi juru bicara untuk Puspen Kemendagri, dan tugas-tugas lain,” kata Tito.
Sementara itu, Ribka diberikan tugas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Papua karena dianggap sudah khatam. Tito meminta Ribka untuk rutin mengecek ke Papua setidaknya sebulan sekali.
"Untuk Ibu Ribka urusan ke-Papua-an silakan ditangani, karena beliau sudah jagoan di situ. Dan beliau kalau sebulan sekali cek Papua, maksudnya silakan sekalian Ibu pulang kampung ke Papua," kata Tito.
Pilihan Editor: Komisi II DPR Tegur Tito Karnavian karena Ngobrol dengan 2 Wamen saat Rapat