TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan akan berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan semua ketua partai koalisi di Pilpres 2019 sebelum memutuskan untuk maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar.
Baca: Barisan Pemuda Golkar Ungkap Alasan Dorong Bamsoet Jadi Ketum
"Karena Partai Golkar adalah pengusung Bapak Jokowi sebagai Presiden RI dan partai pendukung pemerintah, saya juga perlu pandangan dan pertimbangan beliau termasuk juga pandangan para ketua umum partai politik sebagai sesama kolega di koalisi Pemerintah," kata Bambang Soesatyo, Senin, 17 Juni 2019.
Sebelumnya, sejumlah kader muda yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) menggelar deklarasi dukungan mendorong Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk maju menjadi calon ketua umum Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) Golkar mendatang.
Inisiator acara deklarasi ini, Abdul Aziz mengatakan, pernyataan dukungan kepada Bamsoet untuk maju sebagai calon ketua umum partai Golkar didasari figurnya yang dinilai bersih dan tidak mempunyai potensi terjerat kasus hukum. Selain itu, ujar Aziz, dorongan ini tak terlepas dari kekecewaan kelompoknya atas perolehan suara Golkar pada pemilu 2019 ini.
"Golkar kehilangan 1,2 juta lebih pemilih dan 6 kursi di DPR RI, terendah dalam sejarah pemilu kapan pun dan berada di peringkat ke-3 di bawah Gerindra," ujar Aziz saat dihubungi Tempo pada Ahad malam, 16 Juni 2019.
Bambang mengatakan sampai saat ini belum memiliki keinginan untuk maju sebagai Ketua Umum Golkar. Ia mengatakan ingin fokus sebagai Ketua DPR.
Baca: Airlangga: Jokowi Tampaknya Siapkan Restrukturisasi Pemerintahan
Menurut Bambang, pada dasarnya, Golkar adalah partai terbuka yang menjunjung demokrasi. Sehingga, ia berpendapat semakin banyak calon akan tambah baik untuk partai. "Pada saat ini saya fokus dulu untuk tugas Ketua DPR, saya akan jawab nanti pada waktunya," kata dia.
Fira Prameswari