TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat menyebut niat kubunya islah dengan kubu Romahurmuziy sudah pupus. Humphrey mengklaim, hal itu disebabkan karena kubu Romahurmuziy.
Baca: PPP Kubu Muktamar Jakarta Dukung Prabowo - Sandiaga di Pilpres
"Islah ini kan gak bisa bertepuk sebelah tangan dan yang menyebabkan niat islah ini pupus adalah Romahurmuziy," ujar Humphrey usai menutup acara musyawarah kerja nasional atau Mukernas III di Gedung Galery Jalan Talang Nomor 3 Menteng, Jakarta Pusat pada 15-16 November 2018.
Humphrey mengklaim, dia sebetulnya sudah mencoba berdialog dengan kubu Romahurmuziy. Namun, kata dia, hal tersebut berbalas dengan larangan menggelar Mukernas di Hotel Acacia, Jakarta. Akhirnya, PPP kubu Muktamar Jakarta menggelar Mukernas di Gedung Galery Jalan Talang Nomor 3 Menteng, Jakarta Pusat pada 15-16 November 2018.
"Malah kami juga diancam akan dipidanakan. Kalau orang sudah mengambil posisi seperti itu, boleh dikatakan mereka sudah tidak mau mengakui kami lagi. Sudah tidak ingin bicara lagi," ujar Humphrey.
Baca: PPP Romahurmuziy Memastikan Akan Pidanakan Kubu Muktamar Jakarta
Sebelum Mukernas digelar, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengklaim sudah mengingatkan agar membatalkan Mukernas tersebut. "Kami sudah mengingatkan mereka untuk membatalkan kegiatan dan silakan bersilaturahmi dengan kami di DPP PPP Jalan Diponegoro jika memang ingin islah," ujar Arsul Sani saat dihubungi Tempo pada Rabu, 14 November 2018.
Arsul Sani mengatakan, kubunya akan segera melaporkan pengurus PPP Muktamar Jakarta kepada pihak kepolisian, usai musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP Muktamar Jakarta, selesai digelar.
Baca: Diancam Kubu Romy, Djan Faridz: Saya Tak Ikut Campur Mukernas PPP
Peringatan tak didengar, Arsul mengatakan, kubunya akan melaporkan PPP Muktamar Jakarta atas dugaan melakukan kegiatan ilegal, memalsukan kop surat, alamat kantor, stempel partai, dan juga melakukan penipuan terhadap instansi kepolisian, dan masyarakat dengan mengatasnamakan partai dan kegiatan PPP. "Ya kami (laporkan) segera begitu merekam selesai bermukernas illegal," ujar Arsul Sani.