TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau kepada guru untuk menjaga wibawa. Hal ini disampaikan Muhajir menanggapi video viral guru dikeroyok siswa di Sekolah Menengah Kejuruan NU 3 Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah.
Baca: Video Guru Pukul Murid, KPAI: Penyebabnya Sepele
"Guru harus menjaga wibawa," ujar Muhadjir saat ditemui di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta Selatan, Selasa, 13 November 2018.
Muhadjir mengatakan, penting bagi seorang guru untuk menjaga wibawa agar bisa menjadi teladan dan panutan bagi siswa. Menurut Menteri Pendidikan, seorang guru juga harus bisa menjaga hubungan dengan siswanya agar guru bisa memposisikan diri kapan waktunya bercanda dan kapan waktunya serius.
Ia mengingatkan, dalam konteks bercanda harus ada batasan. "Bagaimanapun hubungan guru dan siswa harus dijaga dengan baik, kalau ada candaan pun ada batasa, jangan sampai kebablasan," ujarnya. Selain itu, kata Muhajir, guru juga harus memperlihatkan otoritasnya di dalam kelas sebagai sosok yang dipatuhi oleh siswanya.
Sebelumnya, video viral guyonan guru dikeroyok siswa berdurasi 25 detik menyebar di media sosial. Dalam video itu memperlihatkan aksi sejumlah siswa mengeroyok guru. Para siswa mengelilingi seorang guru yang diketahui bernama Joko Susilo, pengampu mata pelajaran Gambar Teknik Otomotif.
Baca juga: Video Guru Pukul Murid, KPAI: Kejiwaan Pelaku Perlu Diperiksa
Secara tiba-tiba satu per satu siswa mendorong guru tersebut dengan badannya dan sikunya, namun tindakan tersebut mampu ditangkis oleh Joko. Suasana pun kian larut saat suara murid mentertawakan tindakan tersebut berderu-deru dalam video itu.
Salah satu murid pun melayangkan suatu pukulan ke gurunya. Namun sang guru berhasil menangkis pukulan itu. Guru itu pun mulai reaktif dan melakukan perlindungan diri dengan menyepakan kakinya. Terlihat beberapa kali ia menyepakan kakinya hingga sepatu sebelah kanannya copot. Tak lama setelah itu, para siswa menjauh dari gurunya. Sang guru lantas beranjak ke mejanya.
Pihak Sekolah Menengah Kejuruan NU 3 Kaliwungu telah menegaskan jika video viral
guru dikeroyok siswa itu hanya guyonan atau candaan. Kejadian itu berlangsung di jam pelajaran.
Kepala Sekolah NU 03 Kaliwungu, Muhaidin, dalam keteranganya kepada Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menyebukan bahwa aksi yang terekam dalam video tersebut bukan tindakan pengeroyokan, namun hanya goyunan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh guru yang ada dalam video viral tersebut. Menurut guru itu, kejadian yang ada di dalam video itu bukan pengeroyokan. Pihak sekolah dan guru menilai guyonan atau candaan sejumlah siswa terhadap gurunya itu merupakan perbuatan yang kelewat batas kesopanan atau etika sosial.