TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Arya Sinulingga menanggapi klaim Prabowo Subianto yang mengatakan tidak akan memberlakukan impor apabila terpilih menjadi presiden pada 2019 nanti. Menurut Arya hal ini akan sulit terwujud, karena semua negara di dunia pasti memberlakukan impor.
Baca juga: Tim Prabowo Protes Orasi Bupati di Aksi Save Tampang Boyolali
“Tidak ada negara yang tidak impor untuk memenuhi kebutuhan negaranya,” kata Arya dalam jumpa pers di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin 5 November 2018.
Menurut Arya setiap negara di dunia ini tidak ada yang memiliki produk andalan sendiri, pasti memiliki karakternya masing-masing. Setiap produk, kata Arya, pasti memiliki komponen lokal dan komponen dari luar negeri.
Maka tak ada yang bisa punya produk andalan. “Prabowo itu utopis, kalau sampai Indonesia tidak impor,” ujar politikus Partai Perindo ini.
Ia mengatakan tidak bisa semua komponen produksi dipenuhi sendiri. Arya mencontohkan dalam produksi motor, pasti ada impor. Pasti ada kerjasama dengan Thailand, atau Cina. Komponen itu menurut dia nantinya akan disatukan di Indonesia.
Singapura, kata Arya, tidak bisa mengekspor kelapa sawit. Pasti perlu impor kelapa sawit dari Indonesia. “Mengurangi impor oke, tapi menghilangkan impor tidak bisa,” kata dia.
Sebelumnya, pada acara Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di Gelanggang Olahraga Gor Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Ahad 4 November 2018, Prabowo Subianto mengatakan, tidak akan memberlakukan impor bila terpilih menjadi Presiden.
Baca juga: Paguyuban Batalkan Jumpa Pers soal Tampang Boyolali di Hotel
“Saya bersaksi kalau saya menerima amanat bangsa Indonesia, saya akan membuat Indonesia berdiri di kaki sendiri. Kita tak perlu impor saudara-saudara, kita harus mampu swasembada pangan. Tidak perlu kirim Rp 3 miliar lebih untuk bayar bahan bakar,” kata Calon Presiden nomor urut 02 ini.