TEMPO.CO, Jakarta - Paguyuban Masyarakat Boyolali membatalkan rencana konferensi pers menanggapi pidato calon presiden Prabowo Subianto soal tampang Boyolali. Konferensi pers itu sedianya digelar pada Senin, 5 November 2018, pukul 12.30 WIB di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta Selatan.
Baca: Tim Prabowo Duga Ada 3 Pelanggaran di Aksi Save Tampang Boyolali
Ketua Paguyuban Masyarakat Boyolali, Yusroni, mengatakan konferensi pers dibatalkan lantaran tingginya animo masyarakat asal Boyolali yang ingin ikut datang ke Ritz Carlton. Padahal sedianya undangan itu hanya diperuntukkan wartawan. "Ternyata animo masyarakat itu luar biasa mau pada datang, saya yang kewalahan," kata Yusroni kepada Tempo, Senin, 5 November 2018.
Yusroni mengaku menerima banyak telepon dari orang-orang Boyolali yang tinggal di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi soal rencana konferensi pers itu. Yusroni mengklaim, bahkan ada seribuan massa yang hendak bergabung. Dia pun memutuskan menjadwal ulang konferensi pers tersebut. Jumpa media itu akan diagendakan ulang secepatnya.
Yusroni juga mengklaim tak ada alasan lain sehingga konferensi pers ini dibatalkan. Dia mengatakan tak ada intervensi dari pihak-pihak tertentu. "Cuma situasi aja yang enggak kondusif," ujarnya.
Baca: Kubu Prabowo Minta Soal Tampang Boyolali Jangan Dipolitisasi
Dia mengimbuhkan, Paguyuban Masyarakat Boyolali sedianya ingin menyampaikan pernyataan sikap menanggapi pidato Prabowo. Dalam potongan video pidato yang beredar, Prabowo berbicara soal kemiskinan dan kesenjangan. Ketua Umum Partai Gerindra itu pun mencontohkan keberadaan gedung-gedung tinggi di ibu kota.
Prabowo juga mengabsen tiga nama hotel mewah di Jakarta yang namanya pun sulit diucapkan oleh masyarakat. Dia lantas berseloroh bila audiensnya saat itu masuk hotel mewah, mereka akan diusir. "Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian ya tampang Boyolali ini. Betul?" tanya Prabowo. Orang-orang yang hadir terdengar tertawa. Namun, ucapan ini menuai kontroversi. Sejumlah pihak menilai Prabowo merendahkan masyarakat Boyolali.
Yusroni melanjutkan, pernyataan sikap yang sedianya akan disampaikan siang ini di antaranya memuat desakan agar Prabowo meminta maaf kepada masyarakat Boyolali. "Kemudian biar jadi pembelajaran, di kontestasi apa pun itu jangan serang sana sini, tapi adu gagasan, visi misi," kata Yusroni.