TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo turut menanggapi temuan Indonesialeaks perihal kasus dugaan aliran dana korupsi ke Kapolri RI Jenderal Tito Karnavian. Rencananya, ia akan mengundang seluruh jurnalis yang terlibat dalam investigasi Indonesialeaks.
Baca juga: AJI: Hasil Investigasi Indonesialeaks Penuhi Standar Jurnalistik
“Antara pekan depan atau dua minggu lagi, ada janji ketemu dengan teman-teman IndonesiaLeaks," kata Yosep di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 12 Oktober 2018.
Dalam pertemuan itu, Dewan Pers akan meminta klarifikasi perihal temuan perkara aliran dana yang bersumber dari pengusaha Basuki Hariman dan mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar itu. Yosep ingin mengetahui bagaimana proses liputan dan pengumpulan data kasus tersebut.
Selain itu, Yosep mengatakan, jurnalis yang tergabung dalam IndonesiaLeaks adalah mereka yang memiliki jam terbang tinggi. "Yang tidak hanya tiga atau lima tahun jadi wartawan, tapi lebih dari itu," kata dia. Bahkan, kebanyakan dari jurnalis IndonesiaLeaks sudah berkecimpung dalam liputan investigasi.
Meski begitu, Yosep menyadari bahwa temuan IndonesiaLeaks keluar bertepatan dengan momen tahun politik. Sehingga, isu yang diangkat kemudian digunakan untuk kepentingan politik oleh sebagian kelompok. "Terutama karena menyebut para petinggi Polri yang terlibat," kata dia.
Simak juga: Investigasi Indonesialeaks, Polri: Silakan Laporkan Lagi ke KPK
Indonesialeaks merupakan kanal bagi para informan publik yang ingin membagi dokumen penting tentang skandal yang layak diungkap. Mereka bisa merahasiakan identitas.
Kanal Indonesialeaks ini didirikan oleh AJI, Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara dan Tempo Institute. Anggotanya adalah sejumlah LSM seperti ICW, LBH Pers, Change.org dan Auriga bersama dengan sejumlah media nasional.