TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke gedung pusat dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis pagi, 23 Agustus 2018. Selain menyerahkan hewan kurban, Jokowi melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekitar satu jam.
Baca juga: Jokowi: Inpres Penanganan Gempa Lombok sudah Terbit
Dalam pertemuan itu, hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, mantan Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah Raja Juli Antoni, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki. Jokowi mengatakan ia dan jajaran pengurus PP Muhammadiyah banyak bertukar pikiran. "Terutama yang berkaitan dengan ekonomi, ekonomi yang berkeadilan," kata dia seusai pertemuan.
Bersama pengurus PP Muhammadiyah, kata Jokowi, ia juga berdiskusi tentang Bank Syariah dan redistribusi aset. Selain itu, kedua belah pihak bicara mengenai masalah kesehatan, terutama pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Baca: Isu Gatot Nurmantyo Jadi Timses, Jokowi: Belum...
"Tadi kami bicarakan secara khusus di dalam. Termasuk juga kesehatan, perempuan, dan anak. Hal yang sangat penting dan menjadi konsen perhatian dari Muhammadiyah," ucapnya.
Jokowi berujar, ia menerima banyak masukan dari jajaran pengurus PP Muhammadiyah. "Ada yang bisa langsung kami laksanakan, tapi ada yang harus kami rencanakan dan mungkin kami anggarkan pada tahun-tahun berikut," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyerahkan kurban sapi dengan berat 1 ton. "Dengan ini saya serahkan hewan kurban pada PP Muhammadiyah untuk disembelih dan dibagikan sesuai dengan syariat yaitu seekor sapi. Mohon bisa diterima," kata Jokowi.
Baca: Jokowi Belum Terima Surat Permohonan Bertemu dari Sandiaga
"Kami atas nama warga Muhammadiyah menerima hewan kurban titipan dari Presiden Joko Widodo dan insya Allah akan dimanfaatkan sebagaimana sesuai syariah," jawab Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
Haedar menjelaskan yang paling penting dari Idul Adha ini adalah memberikan pelajaran kepada masyarakat agar mau belajar berkurban. "Berkurban untuk bangsa dan negara," ujarnya.