TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, merespons hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan keunggulan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta. Ridwan Kamil tidak mempersoalkan hasil survei itu, yang memperlihatkan adanya pergeseran dukungan para pemilih dari partai politik pendukung Ridwan Kamil-Suswono (Rido).
“Namanya pemilih tidak ada namanya jaminan seratus persen akan sesuai dengan arah dari koalisinya,” kata Ridwan Kamil yang ditemui seusai blusukan di Jakarta Selatan, Selasa, 5 November 2024.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini berdalih bahwa banyak juga pemilih dari partai politik pendukung Pramono-Rano yang beralih mendukung Ridwan-Suswono. “Kalau ada perpindahan sama aja, pemilih PDIP juga di survei-survei minimal 25 persennya ke kami,” kata dia.
Ridwan Kamil juga menepis kabar bahwa mesin partai politik pendukung Ridwan-Suswono tidak berjalan efektif. Politikus Partai Golkar ini optimistis partai pengusungnya akan tetap berusaha membantu untuk memenangkan dirinya dan Suswono.
“Yang saya tahu sejujurnya semua partai sudah melakukan aktivitas,” katanya.
Litbang Kompas merilis hasil sigi terbaru mereka di Pilkada Jakarta, hari ini. Mereka melakukan survei pada periode 20-25 Oktober 2024 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka terhadap 800 responden. Responden itu dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan Margin of Error (MoE) kurang lebih 3,46 persen. Litbang Kompas mengklaim biaya survei mereka berasal dari PT Kompas Nusantara.
Hasil survei itu menunjukkan bahwa elektabilitas Pramono-Rano unggul tipis dari Ridwan-Suswono. Elektabilitas jagoan PDI Perjuangan itu mencapai 38,3 persen. Lalu tingkat keterpilihan Ridwan-Suswono sebesar 34,6 persen, serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya 3,3 persen.
Di Pilkada Jakarta, Pramono-Rano diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura. Adapun Ridwan-Suswono diusung oleh Koalisi Indonesia Maju –koalisi pengusung Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2024— Plus. Mereka terdiri atas Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Persatuan Indonesia, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Kebangkitan Nusantara. Sedangkan Dharma-Kun Wardan maju lewat jalur perseorangan.
Sesuai hasil sigi Litbang Kompas, sederet pemilih dari partai pendukung Ridwan-Suswono bakal bergeser mendukung Pramono-Rano. Misalnya, Pramono-Rano berpelung dipilih oleh pemilih PKB sebesar 60,5 persen, Partai NasDem sebesar 45,5 persen, dan Partai Demokrat 40,5 persen. Sebesar 30,6 persen pemilih PKS, partai milik Suswono, juga berpeluang memilih Pramono-Rano.
Ridwan Kamil menganggap hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi. Ia tetap optimistis memenangkan pemilihan dengan jalan terus berkampanye dan melakukan sosialisasi sampai batas masa kampanye berakhir. “Mau baik, mau kurang baik, jawabannya sama,” kata Ridwan.
Pilihan Editor : Mengapa Partai KIM Plus Meninggalkan Ridwan Kamil