TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Majelis Dzikir Hubbul Wathon menggelar acara Dzikir dan Doa untuk Bangsa di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu malam, 1 Agustus 2018. Acara zikir yang dihadiri para ulama ini diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-73.
Ketua Dewan Penasehat Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Maruf Amin mengatakan acara ini rutin dilakukan setiap 1 Agustus. "Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) minta setiap 1 Agustus ada zikir nasional mengawali peringatan 17 Agustus," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018.
Baca: Saat Jokowi dan Ulama Berfoto ala Menteri Kabinet Kerja
Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai pukul 19.30 WIB. Namun para kiai dan ulama sudah berdatangan ke Kompleks Istana Kepresidenan sejak pukul 17.00 WIB.
Pihak panitia menyambut istimewa kedatangan para ulama ini. Lima unit mobil golf silih berganti mengantar para ulama hingga ke tempat pemeriksaan keamanan.
Istana cukup sering menerima kedatangan para ulama. Bahkan presiden Jokowi berkali-kali memanggil ulama dari berbagai daerah untuk berdialog. Namun biasanya tidak ada mobil golf yang disediakan untuk mengantar mereka. Mobil golf biasa dipakai untuk mengantar para menteri atau pejabat negara lainnya. "Ini biar cepat saja, karena di luar masih banyak," kata salah satu petugas.
Baca: Undang Ulama Jawa Barat, Jokowi Bahas Hoax hingga Ekonomi Umat
Maruf berharap dengan adanya zikir dan doa bersama ini, maka Tuhan akan menjaga dan membantu bangsa Indonesia dari segala masalah yang ada. "Ada yang bisa diupayakan atau diperkecil dampak buruknya. Tapi ada juga yang diluar kuasa manusia dan melalui ini ada pertolongan Allah menjaga dan memberikan kemudahan bangsa ini," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia ini.
Acara zikir akbar di halaman Istana Merdeka ini merupakan kedua kalinya setelah hal serupa dilakukan tahun lalu. Saat itu, acara ini dihadiri oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama beberapa ulama pimpinan pondok pesantren, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian.
Baca: Di Istana, Ulama Jawa Barat Itu Mengkritik, Jokowi Mencatat