TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman mengungkapkan kronologi salah satu kadernya yang mengirim meme "Saya Pancasila Saya Rp 100 juta" kepada anggota Dewan Pengarah BPIP Mahfud MD di Twitter.
Setelah dikirimi meme itu, Mahfud MD sempat marah dan memblokir akun Twitter tersebut. Mahfud MD juga menyinggung PKS yang telah melahirkan dua koruptor besar.
Menurut Sohibul Iman, setelah mengetahui hal itu ramai di media sosial ia langsung menghubungi Mahfud MD. "Saya kan tahu ada persoalan itu, saya langsung japri ke beliau. Jadi saya komunikasi langsung saja supaya tidak ribut ya," ujar Sohibul di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat 1 Juni 2018.
Baca juga: Mahfud MD: Hak Keuangan BPIP Lebih Kecil daripada Lembaga Lain
Sohibul Iman menjelaskan kadernya itu tak berniat menyinggung Mahfud MD dengan mengirim meme itu. Menurut dia, kadernya hanya memposting ulang sekaligus minta klarifikasi ke Mahfud.
"Itu adalah copas (copy paste) dari apa yang dia dapatkan di media sosial. Nah, oleh dia di bagian bawahnya disisipi kalimat 'Prof, minta tabayyun, mudah-mudahan ini hoax'," ucapnya.
Menurut Sohibul, Mahfud menyampaikan keheranannya lantaran sudah berkali-kali memberi klarifikasi tapi kadernya masih meminta penjelasan. "Sehingga beliau kemudian merasa ini tidak proporsional," ujarnya.
Baca juga: Kata Mahfud MD Soal Gaji dan Biaya Operasional BPIP
Sohibul mengatakan keduanya sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini. Setelah diberi penjelasan, kata dia, Mahfud memahami tujuan kader PKS itu untuk klarifikasi. "Ini hanya miskomunikasi saja," katanya.
Mahfud MD berujar dirinya telah melaporkan tentang sikap kader itu ke pengurus pusat PKS. Menurut dia, kader itu telah meminta maaf. "Saya dengan PKS sudah selesai, sudah ditutup acaranya," kata dia.