TEMPO.CO, Jakarta - Tiga jenazah pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya, diambil pihak keluarga, Kamis, 24 Mei 2018. Dengan demikian, semua jenazah pelaku maupun korban bom Surabaya sudah diserahkan ke keluarga.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan tadi siang keluarga mengambil tiga jenazah anggota keluarga mereka dari kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Baca juga: 3 Jenazah Pelaku Bom Surabaya Belum Teridentifikasi
"Betul jam 13.15 tadi diambil oleh seseorang yang mengaku keluarga," kata dia, Kamis. Seperti jenazah pelaku lainnya, ketiga jenazah itu langsung dimakamkan di tempat pemakaman khusus milik Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo di Jalan Mayjen Sungkono.
Dita Oepriarto tewas saat melakukan serangan teror bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, sedangkan dua anak laki-lakinya meledakkan diri dengan bom motor di Geraja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya.
Polisi kesulitan mengidentifikasi jenazah Dita dan kedua anaknya karena ciri-ciri fisiknya tak bisa dikenali. Polisi membutuhkan waktu lama untuk memastikan identifikasi jenazah tiga pelaku bom Surabaya itu. Hal itu menjadi penghambat penyerahan dan pemakaman.
Baca juga: Polisi Serahkan Jenazah Korban Terakhir Bom Surabaya ke Keluarga
Teror bom di tiga gereja dan Markas Polrestabes Surabaya serta ledakan bom di Rusunawa Sidoarjo telah menewaskan 27 orang, 13 di antaranya pelaku. Mereka terdiri dari tiga keluarga, yakni keluarga Dita, Anton Ferdianto, dan Tri Murtiono.
Polisi menegaskan serangkaian teror itu dilakukan oleh Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. Teror bom itu buntut ricuh di Marko Brimob, Depok, Jawa Barat. JAD merupakan kelompok pendukung Negara Islam dan Suriah (ISIS) yang diketui Aman Abdurrahman.