Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengacara LBH Yogyakarta Diduga Dipukul Polisi

image-gnews
Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sekelompok massa membakar kantor polisi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogya dalam unjuk rasa menolak bandara baru, 1 Mei 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Emanuel Gobay diduga mendapatkan pukulan di bagian telinga ketika melakukan proses advokasi terhadap puluhan mahasiswa yang ditangkap polisi ketika berdemonstrasi pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Senin, 1 Mei 2018.

Emanuel Gobay mendatangi kantor Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta setelah mendapatkan pengaduan dari mahasiswa. Kepada Emanuel, seorang mahasiswa melalui pesan whatsapp memintanya mendampingi mereka yang ditangkap pada Selasa sore, 1 Mei 2018.

Setelah mendatangi lokasi demonstrasi di pertigaan kampus Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, Emanuel menuju kantor Polda DIY bersama seorang pengacara LBH. Pukul 19.00, mereka menuju keaula yang berada di bagian belakang Polda DIY. “Polisi melarang mahasiswa dengan alasan tidak ada surat kuasa,” kata Emanuel Gobay di kantor LBH Yogyakarta, Rabu, 3 Mei 2018.

Baca juga: Cerita Orang Bertopeng di Unjuk Rasa Mahasiswa Yogyakarta

Senin pukul 19.30, pengacara LBH Yogyakarta lainnya, Yogi Zul Fadhli, kata Emanuel membawa surat kuasa tertulis dan langsung meminta izin untuk bertemu mahasiswa. Tapi, polisi kembali melarang pengacara LBH dengan alasan pendataan mahasiswa belum selesai.

Polisi meminta pengacara LBH Yogya untuk menunggu sampai pendataan selesai dan memastikan belum ada penetapan tersangka. Pengacara LBH Yogya kooperatif dengan mengiyakan permintaan polisi dengan catatan untuk dikabari setelah selesai pendataan tersebut.

Pada saat itu pula, polisi memperbolehkan pengacara LBH Yogya untuk menunggu di teras depan aula. Polisi juga membolehkan mereka melihat proses pendataan dari pintu kaca aula tersebut. Ada 6 pengacara LBH yang masih menunggu di luar ruangan.

Pada pukul 20.30, seorang polisi datang ke aula dan berteriak meminta semua warga sipil dan siapapun yang tidak berkepentingan selain anggota polisi untuk meninggalkan lokasi. Emmanuel dan Yogi mempertanyakan dasar hukum pengusiran. Sesuai Pasal 9 Undang-Undang no 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, pemberi bantuan hukum berkewajiban memberi bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tindakan polisi menghalangi pengacara publik LBH Yogyakarta menemui mahasiswa dan memukul advokat mengabaikan pasal 5 ayat 1 UU No 18 tahun 2003 tentang advokat yang berstatus sebagai penegak hukum, bebas, dan mandiri. Posisi advokat dalam proses peradilan setara dengan penegak hukum lainnya. Selain itu, sesuai pasal 14 UU Nomor 18 tahun 2003, advokat dalam menjalankan profesinya bebas dari tekanan, ancaman, hambatan, tanpa rasa takut atau perlakuan merendahkan harkat martabat profesi.

Polisi terus beralasan semua warga sipil harus keluar sampai pendataan selesai karena dianggap menggangu proses. “Kami ingin memastikan proses pemeriksaan yang dilakukan polisi tidak merugikan mahasiswa,” kata Yogi.

Yogi menanyakan dasar atau aturan polisi mengusir advokat. Polisi beralasan menggunakan dasar diskresi polisi. Tim LBH Yogyakarta kemudian didorong paksa oleh polisi dan intelijen untuk keluar dari kantor Polda DIY. Emmanuel bertahan karena sebagai advokat, ia berkewajiban untuk memberikan bantuan hukum.

Baca juga: Mahasiswa dan Tukang Sablon Jadi Tersangka Demo Ricuh di Yogya

Enam pengacara LBH itu dikerubungi polisi dan intel. Polisi memukul Emanuel. Satu pukulan mengenai telinga kirinya. Tim LBH Yogyakarta kemudian terpaksa keluar dari kantor Polda DIY karena terus terdesak.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Yulianto mengatakan hingga saat ini belum menerima laporan tentang pemukulan itu dari LBH Yogyakarta ketika dikonfirmasi ihwal dugaan pemukulan. “Sampai saat ini belum ada laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu,” kata AKBP Yulianto singkat dihubungi melalui pesan whatsapp.

Polisi menangkap puluhan demonstran yang melakukan aksi pada Hari Buruh Internasional di pertigaan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sejumlah orang melakukan pembakaran pos polisi. Ada juga coretan bernada mengancam yang ditujukan kepada Gubernur Daerah Istimewa Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tapi, demonstran dari kalangan mahasiswa membantah melakukan aksi pembakaran itu dengan alasan disusupi sekelompok orang bertopeng.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

15 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

17 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

18 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

23 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

2 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.