Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peluang Calon Presiden dari Gerindra Selain Prabowo Masih Terbuka

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. TEMPO/Ade Ridwan
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. TEMPO/Ade Ridwan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya melihat peluang calon presiden selain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang telah dideklarasikan partainya sebagai calon presiden pada Pemilu 2019, masih terbuka. "Deklarasi Gerindra kemarin untuk menarik kembali pemilih dan menguji tingkat posisi elektoral Prabowo di tingkat puncak ketika memastikan dia maju," kata Yunarto saat dihubungi, Sabtu, 14 April 2018.

Ia melihat deklarasi Gerindra pada Rabu lalu belum memastikan apa pun dalam konstelasi pilpres. Alasannya, yang terjadi kemarin adalah baru istilah internal Gerindra. Menurut dia, maju atau tidaknya Prabowo akan ditentukan pada menit terakhir.

Baca juga: Syarat Usung Prabowo, PKS Ingin Cawapres dari Kadernya

"Sebelum ada pendaftaran KPU, belum ada kepastian," ucapnya. Sejauh ini, Gerindra belum mempunyai posisi tawar yang kuat karena tidak cukup memenuhi ambang batas pencalonan presiden sebanyak 20 persen jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Gerindra mesti menggandeng partai lain untuk berkoalisi jika ingin mencalonkan Prabowo.

Menurut Yunarto, Gerindra sudah melakukan langkah yang tepat dengan mendeklarasikan Prabowo. Dengan deklarasi tersebut, partai berlambang Garuda itu akan lebih mudah melakukan konsolidasi internal. "Saya meyakini, kemarin, pengurus dan kader cenderung galau mendengar ketumnya belum pasti maju," ujarnya.

Selain itu, langkah yang ditempuh Gerindra tersebut juga bisa menarik kembali simpatisan yang kemarin sempat tercerai-berai. Sebab, Gerindra memang berkukuh ingin menjadikan Prabowo sebagai calon presiden, agar suara partai tidak tergerus pada Pemilu 2019. "Kalau langkah itu tidak dilakukan, bukan tidak mungkin simpatisan dan pemilih Gerindra akan kabur."

Yunarto menjelaskan, ada pola pada pemilu legislatif dan presiden yang dilakukan serentak. Jika kader partai mengajukan diri sebagai presiden, secara otomatis itu mengatrol suara partai. "Elektabilitas partai akan naik jika kadernya mencalonkan," tuturnya. "Gerindra ingin mengambil momen ini untuk mengukur seberapa besar elektabilitas puncaknya."

Jadi, kata dia, deklarasi kemarin tidak mengukur, apakah pantas atau tidak Prabowo berhadapan dengan Jokowi. Namun Gerindra ingin mempertahankan suara pada Pemilu 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, langkah ini yang terlihat ingin dicoba dengan deklarasi kemarin. Artinya, ucap dia, peluang calon lain, seperti mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, masih terbuka. "Sebab, kalau sendiri, Gerindra tidak punya arti apa pun."

Adapun Partai Keadilan Sejahtera sejauh ini belum menentukan sikapnya. PKS, tutur Yunarto, punya sembilan nama kadernya yang digodok untuk menjadi capres dan cawapres, yang notabene menjadi syarat jika mau berkoalisi dengan Gerindra.

Baca juga: Gerindra Deklarasikan Prabowo, PPP: Dua Spekulasi itu Patah

Partai lain yang belum menentukan sikap, seperti Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat, juga demikian. PKB, kata dia, pasti ingin mengajukan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden. Sedangkan PAN mengajukan Zulkifli Hasan.

"Prabowo sekarang belum punya posisi tawar," ujarnya. Sedangkan Demokrat terlihat masih melihat arah angin. Demokrat pasti mencari siapa yang mau membeli posisi Agus Harimurti Yudhoyono dalam posisi tawar yang lebih mahal lewat pembagian kekuasaan.

"Bukan tidak mungkin SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) bersifat pragmatis, masih bisa ke Jokowi atau Prabowo," ujarnya. "Segala sesuatu masih bisa terjadi pada masa injury time. Bahkan Demokrat bisa saja membangun poros ketiga karena melihat semuanya masih cair."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

42 menit lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.


Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

1 jam lalu

Menkoperek Airlangga Hartarto Airlangga Hartarto menunjukan kepada Presiden Joko Widodo anggaran belanja kementerian yang telah masuk secara digital saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024.  Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.
Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.


Soal PDIP Belum Merapat, Gibran: Enggak Ada yang Ditinggalkan

1 jam lalu

Soal PDIP Belum Merapat, Gibran: Enggak Ada yang Ditinggalkan

Wakil presiden (wapres) terpilih GIbran Rakabuming Raka ikut buka suara terkait pertemuan antara Presiden Terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Sebelumnya Prabowo juga telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.


Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

3 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (dua dari kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Megawati didampingi oleh kedua anaknya, Puan Maharani (kiri) dan Prananda Prabowo (kanan). TEMPO/Muhammad Hidayat
Ramai-ramai Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran, Akankah PDIP Menyusul?

Partai NasDem dan PKB menyatakan kerja sama dengan pemerintahan yang baru, yakni Prabowo-Gibran. Akankah PDIP ikut menyusul?


Undang Prabowo, PKS Bakal Gelar Karpet Merah di Acara Halalbihalal Besok

4 jam lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
Undang Prabowo, PKS Bakal Gelar Karpet Merah di Acara Halalbihalal Besok

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024 besok. Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakal Alhabsy mengatakan partainya mengundang semua partai politik dan pasangan calon presiden-wakil presiden peserta Pilpres 2024 untuk datang ke agenda persamuhan tersebut.


Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

4 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. TEMPO/Subekti
Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?


Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

5 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.


Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

5 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.


Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 jam lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.


Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

6 jam lalu

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah (tengah) bersama Sekjen Hasto Kristiyanto (kiri) dan  politisi PDIP Adian Napitupulu (kanan)  menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Cikini, Jakarta, Kamis, 27 April 2023. DPP PDIP menunjuk Ahmad Basarah sebagai koordinator tim relawan pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dan Adian Napitupulu sebagai wakil koordinatornya, Deddy Yevri Hanteru Sitorus sebagai sekretaris, serta Riezky Aprilia sebagai Wakil Sekretaris tim relawan. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?